PEKANBARU - BMKG Stasiun Pekanbaru meninformasikan, bahwa kualitas udara di Kota Pekanbaru dan sekitarnya memasuki level tidak sehat. Data terakhir terlihat dari konsentrasi PM10 pada udara.

“Pada pukul 13.00 WIB konsentrasi partikulat (PM10) di Pekanbaru berada di angka 182.69 ugram/m3, artinya udara di Pekanbaru saat ini tidak sehat," ujar Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru Mia Vadilla, kepada Goriau.com, Minggu (25/8).

Mia menyebutkan, udara tidak sehat tersebut diakibatkan dari kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Saat ini, kondisi kebakaran lahan terdekat dengan Pekanbaru adalah Kabupaten Pelalawan.

“Ttitik panas di Riau hari ini terdeteksi 17 titik. Rinciannya, 9 titik panas berada di Pelalawam, 7 titik di Indragiri Hilir, dan 1 titik di Indragiri Hulu,” kata Mia.

Dari jumlah itu, BMKG memastikan ada 10 titik api yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan. Kondisi kebakaran ini yang menimbulkan kabut asap hingga membuat udara jadi tidak sehat.

“Titik api ada 10, yakni di Pelalawan sebanyak 5 titik api, dan Indragiri Hilir 5 titik,” ucap Mia.

Pantauan GoRiau.com, kabut asap mulai menyesaki seluruh udara di Pekanbaru. Sebagian masyakarakat mengeluhkan kondisi tesebut dan tidak berani membawa anak-anak liburan akhir pekan keluar rumah.

“Biasanya hari Sabtu dan Minggu kami bawa anak-anak main di Taman Kota, tapi kalau kabut asap pekat begini, mendimg di rumah,” kata Wati (30), warga Marpoyan, Pekanbaru. (gs1)