JAKARTA - Sekjen (Sekretaris Jenderal) PDIP (Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan), Hasto Kristiyanto, merespon mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie yang menyebut Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali terkait pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pilpres (pemilhan presiden dan wakil presiden) 2004.

"Apa yang disampaikan oleh Marzuki Alie tersebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik, itu tidak terpenuhi dalam sosok Pak SBY," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (18/2/2021).

Kata Hasto, rakyat bisa memberikan penilaian tentang tuduhan SBY telah dizalimi oleh Mega di masa silam. Menurutnya, SBY justru menzalimi diri sendiri demi politik pencitraan.

"Ternyata kebenaran sejarah membuktikan bahwa Pak SBY menzalimi dirinya sendiri demi politik pencitraan," kata Hasto.

Sebelumnya, dalam sebuah dialog sebagaimana dikutip GoNews.co dari akun YouTube Akbar Faizal Uncensored, Marzuki mengungkap pernyataan SBY kepada dirinya mengenai rencana pencalonan dalam pilpres 2024. Penarikan JK menjadi pasangan SBY dalam pilpres kala itu, dikaitkan dengan 'kecolongannya Megawati'.

"Saya akan berpasangan dengan Pak JK. Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali. Kecolongan yang pertama, dia yang pindah. Kecolongan yang kedua, dia ambil Pak JK," kata SBY kepada Marzuki kala itu.

Seperti diketahui, sebelum maju dalam Pilpres 2024, SBY adalah Menko Polkam RI (Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia) di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri kala itu. Sementara JK (Jusuf Kalla) adalah Menko Kesra RI (Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia) saat itu.***