BAGANSIAPI-API, GORIAU.COM - Banjir di Rokan Hilir, Riau mulai surut, namun persoalan baru muncul. Salah satunya adalah serangan berbagai penyakit, khususnya diare. Diare yang disebabkan mengonsumsi air tidak layak minum, kini mulai menyerang balita dan remaja di daerah tersebut. Dari 204 kasus warga yang terserang diare di Kecamatan Bangko, sebanyak 63 orang adalah balita.

Banjir Rokan Hilir terjadi akibat meluapnya sungai Rokan di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Air masuk ke perkampungan dan menutupi sumber-sumber air bersih yang biasa digunakan masyarakat. ''Sejumlah korban banjir yang terserang diare, saat ini dirawat di Puskesmas setempat,'' kata Mardinan Sp (40) warga Labuhan Tangga, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir saat dihubungi dari Pekanbaru, Selasa (6/11/2012).

Dia mengatakan korban banjir yang menderita diare itu mayoritas adalah balita dan remaja mereka mendiami lokasi rawan genangan. Bahkan ada ratusan warga yang terserang diare tersebut akibat mereka mengkonsumsi air yang tidak layak untuk diminum.

Dia mengatakan kasus serupa juga pernah terjadi pertengahan tahun 2004, bahwa kawasan mereka terendam air bah dengan ketinggian mencapai 1,5 meter akibat meluapnya Sungai Rokan. Warga yang terkena diare itu mayoritas mendiami lokasi rawan banjir bila musim hujan perumahan penduduk setempat terendam air bah.

Aparat Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir menganjurkan kepada warga untuk pindah ke lokasi lain yang lebih aman, tapi penduduk menolak dengan alasan sudah turun temurun mendiami areal tersebut. Selain itu, warga setempat enggan pindah karena rumah mereka berdekatan dengan sungai, sebagai tempat mencari ikan dan tidak jauh dari kebun.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid Program Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Rokan Hilir, Tribuana Tungga Dewi membenarkan adanya ratusan warga Kecamatan Bangko yang terkena diare di lokasi rawan banjir. Menurut dia, pihaknya berupaya untuk melakukan penyuluhan agar warga yang terkena diare dapat berobat ke Puskesmas setempat dan mengunakan air layak konsumsi untuk diminum. Dia menjelaskan ada sekitar 204 kasus warga yang terserang diare di Kecamatan Bangko dan sebanyak 63 orang adalah balita. (ant)