TELUKKUANTAN - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Makmun Murod panen jernang di Desa Airbuluh Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Selasa (26/1/2021).

Dalam kesempatan ini, Murod didampingi UPT KPH Singingi Abriman, UPT Pelatihan dan UPT Benih Dinas LHK Riau.

Murod mengapresiasi masyarakat Airbuluh yang dinilai sangat peduli terhadap hutan. Desa Airbuluh terletak di sekitar Hutan Lindung Bukit Betabuh (HLBB).

"Kami sengaja datang bersama rombongan sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat Airbuluh yang begitu cinta dengan hutan. Terus terang, saya sangat bangga ketika ketua kelompok tani Bukit Hijau datang membawa tanaman langka, yakni jernang. Hari ini, kami menyaksikan panen jernang secara langsung," ujar Murod.

Keberhasilan kelompok tani Bukit Hijau, lanjut Murod, tidak terlepas dari pihak-pihak yang selalu memberikan sokongan. Salah satunya yakni Yayasan Hutanriau.

"Kami mengapresiasi Yayasan Hutanriau sehingga tanaman jernang terdengar kencang ke Provinsi Riau," ujar Murod.

Untuk Riau, jernang hanya ada di Kuansing. Karena itu, jernang menjadi tanaman endemik Kuansing. Murod mendorong setiap KPH memiliki produk dan KPH Singingi sudah ada jernang.

"KPH menjaga hutan dan mensejahterakan masyarakat. Kami mendukung penuh, mulai dari pelatihan untuk masyarakat melalui sekolah tani hutan. Ke depan, kita bisa saling bersinergi, sehingga masyarakat semakin sejahtera," papar Murod.

Jernang merupakan tumbuhan yang punya nilai jual tinggi. Jika dibandingkan dengan kelapa sawit, satu hektare jernang sama dengan 15 hektare sawit.

"Hasilnya sungguh luar biasa. Satu hekater jernang sama dengan 15 hektare sawit. Lantas, kenapa masyarakat kita belum menanam jernang? Ini tugas kita bersama menyadarkan masyarakat, supaya jernang menjadi tanaman andalan. Menanam jernang tidak kalah dengan komuditas lainnya," terang Murod.

Saat ini, harga jernang di pasaran mencapai Rp2,5 juta per Kg. Sebelum Covid-19, harga jernang mencapai Rp4,8 juta per Kg.

Dengan potensi pasar yang cukup bagus, Murod menyarankan kelompok tani hutan (KTH) yang ada di Airbuluh mempersiapkan diri. Terutama dalam mengembangkan bibit jernang.

"Saya yakin, permintaan bibit jernang akan tinggi. Nanti, kami yang akan mendistribusikan ke masyarakat," ujar Murod.

GoRiau Kadis LHK Riau M Murod dan Kep
Kadis LHK Riau M Murod dan Kepala UPT KPH Singingi Abriman berfoto bersama Yayasan Hutanriau saat panen jernang di Airbuluh.

Sementara itu, Abriman mengatakan bahwa Yayasan Hutanriau sudah sejak 2016 melakukan pembinaan terjadap KTH yang ada di sekitar HLBB.

"Kami mengapresiasi Yayasan Hutanriau dan Pemerintah Desa Airbuluh yang melesetarikam HLBB melalui budidaya jernang," ujar Abriman.

Abriman meminta agar Dinas LHK Riau melakukan sertifikasi terhadap jernang Airbuluh. Sehingga, tanaman jernang menjadi produk unggulan Kuansing.***