JAKARTA -- Muhammadiyah mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap aktor intelektual penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI).

Dalam pernyataan sikapnya terkait penembakan 6 laskar FPI oleh aparat kepolisian, Muhammadiyah menilai penyelidikan yang telah dilakukan Komnas HAM terkesan tidak tuntas.

''Mendesak Komnas HAM untuk mengungkap fakta-fakta dalam kasus ini secara lebih mendalam, investigatif dan tegas,'' tegas Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM dan Kebijakan Publik Busyro Muqqodas dalam keterangan pers, Senin (18/1/2021), seperti dikutip dari Inews.id.

Muhammadiyah juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku kepala negara dan kepala pemerintahan mendukung pegungkapan fakta kasus tersebut lebih mendalam, investigatif dan tegas.

Salah satunya, lanjut Busyro, dengan memerintahkan secara tegas kepada pihak yang berwenang untuk mengungkap aktor intelektual di balik penembakan tersebut.

''Meminta Presiden Jokowi menuntaskan janji-janjinya untuk menuntaskan sejumlah pelanggaran HAM yang selalu berakhir tidak tuntas,'' ucapnya.

Penembakan 6 laskar FPI terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 dan tempat lainnya, Senin (7/12/2020) dini hari. Saat itu laskar FPI tengah mengawal Habib Rizieq Shihab menuju tempat pengajian subuh keluarga.***