KAMPAR - Kesulitan ekonomi yang diklaim sejumlah pihak karena imbas pandemi virus Corona atau Covid-19 ternyata tidak begitu mempengaruhi antusiasme masyarakat di Kabupaten Kampar, Riau untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Hal itu terlihat dari jumlah hewan kurban di Kabupaten Serambi Mekkah di Riau itu justru naik cukup tajam dari tahun lalu, meski saat ini ekonomi sedang sulit akibat pandemi Covid-19.

Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar, Ir Syahrizal melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Deyus Herman, bahwa secara umum di Kampar, kenaikannya lebih dari 15 persen dari Hari Raya Idul Adha tahun lalu.

"Jumlah potongan (hewan kurban) naik di hampir semua kecamatan yang ada di Kampar lebih dari 15 persen bila dibanding tahun lalu," ungkap Deyus Herman, Selasa (20/7/2021).

Deyus juga mengungkapkan jumlah total hewan kurban tahun lalu di Kampar sebanyak 5.428 ekor. Hewan kurban tahun ini masih lebih banyak dari estimasi Disbunnak Keswan yang diumumkan Minggu (18/7/2021) lalu.

Seperti diketahui, estimasi kenaikannya antara 1-1,5 persen. Hingga pukul 16.00 WIB, Disbunnak Keswan Kampar mencatat total hewan kurban sebanyak 6.487 ekor. Terdiri dari 3.448 ekor Kerbau, 2.490 ekor sapi dan 549 ekor kambing.

"Totalnya 6.487 ekor dan ini masih bisa bertambah lagi," ungkap Deyus.

Lebih rinci, Deyus mengulas sebaran kecamatan dengan jumlah hewan kurban di atas 500 ekor.

Kecamatan Tapung bahkan sebanyak 700 ekor. kecamatan yang lebih dari 500 ekor yakni, Kampar, Siak Hulu, Bangkinang Kota dan Tambang.

Menurut Deyus, kenaikan ini membuktikan kesadaran masyarakat menunaikan ibadah kurban sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya harga jual kelapa sawit.***