JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali kembali mengingatkan keinginan pemerintah soal target empat sukses yang harus diraih dari penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 Solo. Empat sukses yang harus dijadikan pedoman panitia pusat dan daerah itu yakni sukses penyelenggaraan, prestasi, admninistrasi dan sukses ekonomi.

"Empat sukses itu sudah saya targetkan sejak awal, dan itu benar-benar dipedomani oleh seluruh panitia baik di tingkat pusat dan daerah," kata Menpora Amali saat wawancara program Prime Time News Metro TV secara virtual dari Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Terkait menjadi penyelenggara, Indonesia telah memiliki pengalaman sejak tahun 2011. Saat itu Indonesia juga menjadi tuan rumah Asean Para Games 2011 yang juga dilaksanakan di Kota Solo.

"Kita tahu kita menjadi tuan rumah karena Vietnam yang seharusnya menjadi tuan rumah tetapi tidak sanggup. Jadi, dalam waktu yang singkat kita ditunjuk dan itu tidak ada masalah, karena kita sudah pernah menjadi tuan rumah yang sama pada tahun 2011," ujar Menpora Amali.

Menpora Amali mengatakan sukses penyelenggaraan ini dapat diraih jika para peserta merasakan aman dan nyaman selama berada di kota penyelenggaraan.

"Harus kita buat bahwa seluruh peserta yang datang, yang ikut dalam acara ini merasa nyaman, enak dan aman. Saya sudah melihat simulasi sejak mereka datang sampai tiba di bandara, pengurusan administrasi, ke hotel, ke venue semua sudah disimulasikan dan dilapangan dipimpin oleh Walikota Surakarta Mas Gibran Rakabuming Raka. Jadi, secara keseluruhan mudah-mudahan target sukses penyelenggaraan ini bisa kita raih," jelas Menpora Amali.

Kontingen Indonesia akan mengikuti semua cabang olahraga yang dipertandingkan yakni 14 cabor. Atlet tanah air dinilai telah sangat siap menampilkan kemampuan terbaiknya demi nama bangsa.

"Kemarin saya sudah kukuhkan karena kita ikut di 14 cabor, kesiapan atlet kita sudah siap. Sebenarnya mereka ini juga kita siapkan sejak 2019 yang awalnya ASG ini akan dilaksanakan di Filipina kemudian batal. Kemudian untuk Asian Para Games di Tiongkok yang ditunda hingga tahun 2023," tuturnya.

Target juara umum Asean Para Games ini menurut Menpora Amali, telah disampaikan langsung sebelumnya oleh CdM Kontingen Indonesia yang kemudian diperkuat tekad dari Ketua NPC Indonesia. "Ini luar biasa persiapan anak-anak kita. Target juara umum itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum NPC Pak Senny Marbun dan didalam laporan pengukuhan kontingen juga diulang kembali oleh CdM Pak Andy Herman," kata Menpora Amali.

"Memang ada negara-negara pesaing kita yakni Thailand dan Malaysia karena diperingkat dunianya meraka ada diatas kita, tetapi kita harus optimis bahwa target kedua sukses prestasi itu bisa diraih," urai Menpora Amali menambahkan.

Sukses administrasi tak kalah pentingnya, Menpora Amali mengingatkan usai gelaran ini Menpora Amali tak ingin ada masalah yang muncul terlebih masalah hukum, untuk itu ia mengingatkan agar seluruh prosesnya dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan transparan.

"Karena ini menggunakan uang negara (APBN) dari DIPA Kemenpora, itu harus dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan good government dan bisa dipertanggung jawabkan semua prosesnya. Kita tidak ingin setelah acara ini ada masalah yang muncul yang berakibat pada hukum," tegas menteri kelahiran Gorontalo ini.

Menjadi tuan rumah gelaran multievent ini adalah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menghendaki sebanyak mungkin Indonesia menjadi tuan rumah pasca pandemi Covid-19.

"Saat ini kita sedang bangkit kembali setelah didera pandemi Covid-19 yang luar biasa dampaknya kepada ekonomi kita, maka kegiatan APG Solo 2022 ini harus bisa berdampak secara ekonomi minimal untuk daerah Solo dan sekitarnya dan bahkan kita harap secara nasional," urai Menpora Amali.

"Pesertanya ini sekitar 2000-an orang, belum lagi dari domestik, tentu mereka akan belanja, menginap di hotel dan sewa kendaraan, belum lagi UMKM, kuliner, restoran-restoran, warung-warung dan sebagainya pasti akan merasakan dampak ekonomi dari acara ini," jelasnya.

Menpora Amali juga menilai antusiasme masyarakat Solo dan sekitarnya luar biasa dalam menyambut event olahraga kaum diffabel kawasan Asia Tenggara ini.

"Antusiasme masyarakat menyambut APG ini sangat luar biasa, bisa dilihat saat torch relay kemarin dari Mrapen hingga ke beberapa kota dan kabupaten dan sampai masuk ke Solo luar biasa sambutan dari masyarakat. Saya yakin begitu gelaran ini dibuka pada 30 Juli mendatang masyarakat akan berbondong-bondong untuk menyaksikan dan memberikan semangat kepada kontingen Indonesia," katanya.

"Saya percaya, karena ketika mereka di Paralimpiade Tokyo 2021 mereka kita targetkan peringkat 60 dunia sebelumnya di peringkat 76, tetapi hasilnya saat ini kita berada di peringkat 43 dunia. Tetapi tetap kita mohon doa dan dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia serta dengan arahan Presiden Pak Joko Widodo acara ini bisa terselenggara di Indonesia dan semoga kita mampu berhasil menjadi juara umum," pungkas Menpora Amali. ***