JAKARTA - Pernah dengar band metal bernama Voice of Baceprot atau VoB? Band metal yang satu ini sedang ramai diperbincangkan netizen. Pasalnya VoB memiliki tiga personel yang semuanya wanita berhijab dan masih remaja. Siapa saja mereka? Yuk mengenal lebih dekat dengan sosok-sosok di balik VoB.

Dilansir dari Lolipop Detik.com, tiga personel VoB --Firdda Kurnia sebagai pemain gitar sekaligus vokalis, Widi Rahmawati yang juga vokalis dan bassist, serta penabuh drum, Euis Siti menceritakan awal terbentuknya band bergenre hiphop, metal, dan funky tersebut.

Mewakili teman lainnya, Firdda bercerita kalau VoB mulai terbentuk sejak mereka masih berusia 14 tahun di 2014. Awal mula band ini berdiri setelah ketiganya mengikuti ekskul teater di sekolah. Mereka kemudian belajar membuat drama musikal. Setelah menampilkan drama musikal di sekolah, ketiga gadis cilik asal Garut ini mengaku menemukan passion mereka lebih ke musik bukan teater.

Sejak saat itu, baik Firdda, Widi, maupun Euis, memutuskan untuk menekuni dunia musik. Awalnya terdapat personel tujuh orang, Firdda mengatakan kalau akhirnya mereka hanya bisa bertiga karena yang lain tidak mendapat izin orangtua untuk lanjut membuat band. Diakui Firdda, mereka pun butuh perjuangan untuk mendapatkan restu orangtua agar bisa membentuk band.

"Awalnya tujuh orang tapi kita semua susah dapat izin orangtua. Kita di situ sama-sama berjuang buat dapat izin orangtua, akhirnya yang empat mundur. Orangtua nggak izinin karena kalau and itu masih jarang dilakuin sama cewek, orangtua juga khawatir, apalagi dunia musik itu dekat dengan pergaulan bebas," cerita Firdda.

Setelah mendapat izin orangtua, ketiga remaja ini memutuskan untuk membuat band bergenre hiphop, metal, dan funky. Genre tersebut dipilih sesuai dengan selera musik masing-masing. Jadi ketiga personel dituntut untuk bisa mengusai permainan musik hiphop juga metal. Baru kemudian dinamakan Voice of Baceprot. Baceprot dalam bahasa Sunda artinya berisik.

Firdda menjelaskan, maksud baceprot di sini memang disesuaikan dengan karakter mereka yang ekstrovert atau supel. Mereka bukan cerewet dalam konotasi negatif tapi berisik untuk menyuarakan masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Cara mereka menyuarakannya lewat lagu dan musik yang sesuai dengan genre band mereka.

Ketiga personel sangat peduli dengan dunia remaja saat ini yang begitu bebas. Mereka juga ingin mencurahkan perasaan para remaja terkait diskriminasi umur dalam mengejar passion masing-masing, seperti yang dituangkan dalam lagu 'Age Oriented'. Selain itu, ada pula single mereka berjudul 'The Enemy of Earth Is You' yang menceritakan kepalsuan orang-orang berwajah malaikat padahal mereka lah sumber masalah.

"Lagu Age Oriented itu tentang diskriminasi usia. Kita pernah mengalami yang namanya ditolak-tola event organizer karena masih kecil. Nah kami mencoba meluapkan kekecewan kita dengan lagu ini. Kalau The Enemy of Earth Is You menerangkan orang-orang yang suka merusak alam tapi mereka justru yang terlihat seperti memelihara alam," jelas remaja yang kini berusia 16 tahun.

Ketiga siswi dari SMK Insan Mandiri, Garut, itu tak hanya bernyanyi tapi juga bermain musik. Firdda mengatakan kalau pertama membentuk band mereka tidak bisa bermain alat musik. Diasuh oleh seorang pecinta musik yang dikenal dengan nama Abah Erza, ketiga siswi ini diajarkan memainkan gitar hingga drum. Menurutnya, awal mencoba memainkan alat musik untuk genre band-nya sangat sulit. Butuh konsistensi dan kesabaran saat mencobanya.

"Abah Erza yang awalnya ajari musik kita dari nol banget. Kita kan belum tahu main drum kayak apa, gitar kayak apa. Baru belajar tuh pas VoB, susah banget ya, di sana kan kita butuh sabar terus kalau musik harus komitmen. Benar-benar butuh waktu sampai bisa lancar. Alhamdulillah setahun lebih kita sudah lancar dan manggung ke mana-mana," akunya.

Meski usia mereka masih di bawah 17 tahun namun bukan berarti ketiga hijabers cilik itu tak bisa berprestasi. Mereka mempunyai segudang prestasi seperti menjadi Juara 1 Festival Pelajar BMI Vaganza Kab. Garut, Juara 2 and The Best Bassist Festival Pelajar Music For Friendship STH Garut, Juara 2 Sandez Music Fest dan Juara 1 Fossil Fest, dan beragam festival musik lainnya. Firdda mengaku VoB mulai dikenal setelah menjadi juara di Festival Pelajar BMI Vaganza Kab. Garut itu kemudian banyak tawaran menghampiri band mereka.

Firdda pun menuturkan dalam sebulan ia menerima tawaran untuk mengisi acara mulai dari festival musik hingga pensi sekolah sekitar dua sampai lima kali. Tawaran tidak hanya berasal dari kawasan Garut tapi juga luar kota termasuk Bandung hingga Cirebon.

Ketika tampil di atas panggung, ia bersama kedua temannya tetap menggunakan jilbab yang simpel dan menerapkan busana warna gelap agar sesuai genre band mereka. Untuk ke depannya, ia pun berharap bisa menginspirasi remaja lain agar tetap mengejar mimpi mereka tanpa takut terbatas usia maupun penampilan.***