JAKARTA - Atlet Paracycling, Muhammad Fadli mengatakan bangga mendapatkan kesempatan tampil pada Kejuaraan Asia Paracycling Championship (ACC) di Bahrain, 22 Februari - 3 Maret 2017.

Apalagi, Fadli menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada kejuaraan tersebut. "Saya bangga bisa mewakili Indonesia pada Kejuaraan Asia Paracycling 2017. Dan, saya akan berusaha memberikan yang terbaik saat tampil menjadi pebalap sepeda," kata M Fadli usai dilepas Plt Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) di Lantai 3 Kantor Kemenpora Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Tadinya, M Fadli meniti karir di dunia balap motor. Karirnya berhenti saat mengalami kecelakaan pada Kejuaraan Asia Road Race di Sirkuit Sentul, 7 Juni 2015. Akibat kecelakaam itu, Fadli harus merelakan kaki kirinya diamputasi.

"Saya dulu memang pembalap motor. Namun karena kecelakaan mengubah semuanya. Melalui sepeda saya akan berusaha untuk kembali menekuni dunia olahraga untuk membawa harum nama bangsa dan negara," katanya.

Di kejuaraan tersebut, Fadli akan turun dengan sepeda khusus 'time trial' yang diberikan oleh Technobike. Sesuai rencana, pembalap berusia 32 tahun ini akan turun di kelas C4 atau kategori cacat kaki di bawah lutut. Saat ini Fadly terus digenjot latihan di bawah asuhan Ketua Komisi Paracycling PB ISSI Puspita Mustika Adya. Fokus latihan saat ini adalah meningkatkan ketahanan pembalap.

Secara khusus, Yuni Poerwanti memunta M Fadli agar menjaga dan memperjuangkan merah putih di even internasional.

"Jika kami menatap adik-adik atlet laksana bumi Indonesia ini benar-benar terpancar di dada kalian. Saya selalu mendoakan semoga perjuangkan kalian di sana (Bahrain) sukses membawa Merah Putih. Impian saya nanti kalian harus jadi yang teratas dan pada saat kalian pulang nanti akan menjadi pahlawan olahraga," ujar Yuni.

Menurut Yuni, Kemenpora sejauh ini sudah cukup memberikan perhatian terhadap even-even olahraga terutama olahraga yang  membawa nama bangsa Indonesia di kanca internasional.

"Saya juga berharap kepada lapisan masyarakat untuk selalu bersepeda. Olahraga sepeda itu murah dan  meriah jadi kalau masyarakat Indonesia meninggalkan  sepada akan menjadi bangsa yang merugi. Marilah kita selalu bersepada  karena dampaknya banyak selain untuk meminimalkan polusi juga untuk kesehatan," ucap Yuni.

Sekjend PB ISSI Jadi Rajagukguk mengatakan selama di Bahrain, mereka juga akan mengikuti Kongres Union Cycliste Internationale (UCI) yang akan memilih ketua UCI.

"Kita juga di sana diikutsertakan menjadi konstestan di salah satu pengurus Asian Cycling  Federation. Dengan itu, kami mohon doa atlet-atlet yang kami bawa ini akan menjadi yang mendunia dan dibanggakan oleh Bangsa Indonesia," ujarnya. ***