JAKARTA, GORIAU.COM - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah (Bangda) Kementrian Dalam Negeri Muhammad Marwan menyatakan kesiapannya untuk menjadi presidium Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang akan melangsungkan Kongres KAHMI di Hotel Labersa, Kampar, Jumat (30/11/2012) hingga Minggu (1/12/2012).

Sebagai bentuk keseriusannya, dengan dukungan awal dari Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Tengah, Marwan mengaku telah memohon restu kepada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi selaku atasannya di Kemendagri dan mantan Ketum PB HMI Akbar Tandjung untuk menjadi anggota Majelis Nasional atau presidium KAHMI."Saya sudah meminta restu Pak Menteri untuk ikut Kongres KAHMI di Riau, kebetulan beliau juga alumni KAHMI dan meminta dukungan ke Bang Akbar Tandjung sebagai sesepuh HMI," ujar Marwan di Jakarta.Munas Bersama KAHMI Oktober tahun 2009 di Hotel Sahid, Jakarta, memilih enam orang Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) berbentuk Presidium periode 2009-2012. Keenam orang itu adalah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Viva Yoga Mauladi (anggota komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional), Harry Azhar Azis (Wakil Ketua komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar) dan Tamsil Linrung (anggota komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), Abidinsyah Siregar dan Mubyl Handaling.  Berdasarkan Musyawarah enam orang pimpinan kolektif yang ada, telah disepakati untuk putaran pertama enam bulan mendatang bertindak sebagai Ketua PKN adalah dr.  Abidinsyah Siregar,  Sesuai term waktu yang disepakati, selanjutnya roda kepemimpinan digilir kepada lima pimpinan kolektif lainnya.Marwan mengaku tak takut dengan nama-nama besar seperti Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang juga diusung oleh oleh MPW KAHMI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi Ketua umum KAHMI maupun Bambang Soesatyo.Alumnus S2 UGM dan S3 Unpad itu tak mempermasalahkan sistem di kepengurusan presidium KAHMI apakah melalui penetapan Ketua presidium oleh lima anggota presidium seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau secara bergiliran anggota presidium menjadi Ketua Presidium, setiap enam bulan sekali."Tidak masalah sistem apapun, yang penting saya siap menjadi anggota presidium dan bisa mengoptimalkan peran seluruh almuni di semua sektor dan semua wilayah secara maksimal," ujar Ketua ex officio DPP Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (Undip) itu.Marwan mengaku tiga tahun silam juga mengikuti Kongres KAHMI di Jakarta, namun karena kurangnya berbagai persiapan menjadikan dirinya tidak masuk struktur presidium KAHMI, tetapi hanya dipercaya sebagai Ketua Departemen Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah KAHMI.Marwan berharap dalam Kongres KAHMI di Riau, dirinya berharap masuk presidium KAHMI periode 2012-2015, yang mencerminkan heteroginitas alumni HMI dari berbagai profesi seperti politisi, pengusaha dan intelektual. Pasalnya sebagai organisasi mahasiswa terbesar dan teruji empat zaman, alumni HMI yang banyak berkiprah di seluruh sektor dan wilayah dalam dan luar negeri merupakan potensi besar yang bisa dioptimalkan.Marwan melihat presidium saat ini lebih banyak berkecimpung atau diisi oleh para politisi. Kekuatan alumni HMI dari berbagai sektor, baik pemerintaan/eksekutif, yudikatif maupun legislatif jika bisa sinergikan bisa menjadi kekuatan besar umat. "Presidium KAHMI ke depan harus bisa membangun sinergi dengan menggali potensi segala bidang dan tempat," ujarnya seraya mengaku telah menjalin komunikasi dengan KAHMI dari Kalbar, Banteng, Sultra, Jatim, Maluku, Riau, Kepri, Sumbar, Jambi, Babel dan NTB.(drc)