JAKARTA -- Semua orang berisiko terinfeksi virus corona, mulai dari risiko rendah hingga berisiko tinggi.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (2/10/2020), berikut ini lima kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona:

1. Berusia di atas 60 tahun

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang-orang dengan rentang usia 65-74 tahun menghadapi risiko lima kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit.

Risiko kematian akibat Covid-19 mencapai 90 kali lebih besar dibandingkan orang dewasa muda yang berusia antara 18-29 tahun.

Menurut Mayo Clinic, di Amerika Serikat, sebanyak 80 persen kematian Covid-19 terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas. Bahkan, risiko lebih besar bisa dialami orang tua yang memiliki kondisi kesehatan yang menyertai.

2. Obesitas

CDC mencantumkan obesitas ke dalam daftar orang yang paling berisiko mendapatkan gejala parah dari infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.

Obesitas dapat melipatgandakan risiko rawat inap akibat Covid-19. Obesitas didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (BMI) mencapai 30 atau lebih.

Seperti dikutip dari Medical Xpress, obesitas dapat menyebabkan kelainan metabolisme, kekebalan, dan pembekuan darah yang dapat memperburuk Covid-19.

3. Orang dengan penyakit jantung

Dalam daftar orang berisiko parah terinfeksi Covid-19, Mayo Clinic menyertakan kondisi penyakit jantung. Risiko penyakit ini akan membuat penyakit semakin serius.

Misalnya pada orang dengan penyakit jantung kardiomiopati, hipertensi paru, penyakit jantung bawaan, gagal jantung atau penyakit arteri koroner.

Oleh sebab itu, ahli atau dokter menyarankan agar penderita penyakit jantung harus selalu rutin minum obat.

4. Penderita diabetes

Diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko parah dari penyakit yang diakibatkan oleh Covid-19.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam studi Lancet Diabetes and Endocrinology, dari 61 juta catatan medis di Inggris, menyebut bawah 30 persen kematian akibat Covid-19 terjadi pada penderita diabetes. 

Risiko kematian akibat Covid-19 masih hampir tiga kali lebih tinggi untuk diabetis tipe 1 dan hampir dua kali lebih tinggi untuk tipe 2, dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.

5. Penderita kanker dan kelainan darah

Dalam daftar Mayo Clinic juga disebut orang yang memiliki riwayat penyakit kanker dan kelainan darah tertentu juga memiliki faktor risiko tinggi untuk menderita Covid-19 yang parah.

Risiko ini bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan perawatan yang dilakukan.

Anemia sel sabit adalah kondisi lain yang turut meningkatkan risiko gejala parah Covid-19. Kelainan darah bawaan ini ini dapat menyebabkan sel darah merah menjadi lebih keras, lengket dan berbentuk huruf C.

Selain itu, kelainan darah lain, talasemia juga mungkin akan membuat sakit yang parah pada mereka yang positif Covid-19. Pada penderita talasemi, tubuh tidak menghasilkan cukup haemoglobin dan ini memengaruhi seberapa baik sel darah merah dapat membawa oksigen.***