SELATPANJANG - Pencarian korban yang diterkam buaya, Nurhisyam (40) terus berlanjut hingga, Rabu (19/7/2017) malam. Pencarian juga melibatkan banyak pihak termasuk pawang buaya.

Nurhisyam alias Epi merupakan warga Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti. Ia bekerja sagu di daerah Sungai Belat Desa Penyengat, Siak.

Selasa (18/7/2017) sekira pukul 16.00 WIB, laki-laki berusia 40 tahun itu bersama 9 temannya sedang merakit (mengikat) tual (batang) sagu yang akan dialirkn ke sungai. Saat berada di air, tiba-tiba Nurhisyam menjerit minta tolong karena digigit buaya.

Melihat kejadian tersebut, rekannya yang lain menyelamatkan diri kemudian malamnya tidak bisa mencari korban. Pencarian baru dilakukan pada Rabu pagi (keesokan harinya, red). Saat itu terlihat buaya tersebut di pinggiran sungai. Saksi juga melihat badan korban sudah setengah di dalam mulut buaya, kemudian masuk lagi ke dalam sungai.

Kapolres Siak AKBP Restika P Nainggolan ketika dikonfirmasi GoRiau membenarkan kejadian warga dimangsa buaya. Katanya, pihak kepolisian mendapat kabar pada Selasa malam, pukul 19.30 WIB. Karna malam itu belum dilakukan pencarian, maka Kapolsek Sei Apit AKP Hendrik beserta anggota baru bisa turun ke TKP pada Rabu pagi.

Untuk sampai ke TKP, dari Polsek Sei Apit harus melewati jalur darat selama lebih kurang 1.5 jam. Kemudian menempuh jalur air (laut) menggunakan Speedboat selama 4 jam ke TKP tepatnya di pinggiran Sungai Belat Desa Mungkal dan Desa Penyengat Kecamatan Sei Apit. 

Kapolsek Sei Apit, AKP Hendrik kepada GoRiau mengaku masih berada di TKP hingga Rabu malam. Pencarian melibatkan beberapa pihak diantaranya personil Polsek Tebingtinggi Barat, Basarnas Selatpanjang, Anggota TNI Koptu Carles Posal Selatpanjang.

Selain itu juga ada pihak keluarga korban dan masyarakat Selatpanjang. Tidak ketinggalan, Pawang Buaya juga dilibatkan dalam pencarian korban. "Kami masih di TKP, korban belum ditemukan," kata AKP Hendrik, Rabu malam. ***