JAKARTA - Fahri Hamzah membantah tudingan Partai Gelora dibantu Istana untuk lolos sebagai peserta Pemilu 2024.

Tudingan itu dilontarkan Hadar Nafis Gumay, perwakilan dari Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih. Hadar membeberkan bukti kecurangan itu saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi II DPR RI, Rabu kemarin.

Bukti kecurangan itu adalah perintah Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan komisioner KPU pusat lainnya yang menginstruksikan KPU provinsi untuk meloloskan Partai Gelora dalam verifikasi faktual.

Fahri Hamzah pun balik menuding Hadar pernah melakukan perbuatan curang ketika menjadi komisioner KPU periode 2012-2017. Dia curiga dengan motivasi Hadar yang sengaja ingin menjatuhkan Partai Gelora.

"Sasaran mereka bukan penyelenggara pemilu sebab mereka juga mantan penyelenggara yang curang dulu. Rahasia mereka juga masih disimpan sama yang sedang mimpin sekarang. Jadi sasaran mereka adalah Partai Gelora. Dugaan saya mereka semua takut kami menang. Sangat takut," ujar Fahri di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Dia heran dengan manuver Koalisi Sipil yang melapor persoalan KPU ke Komisi II DPR. Apalagi, dalam laporannya kumpulan lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut membawa-bawa nama Istana.

"Kita ajak debat adu pikiran, malah main belakang mau main jegal. Kita kritik sistem pemilu lama eh para mantan curang sekongkol dengan pemain lama. Partai Gelora tidak takut hadapi konspirasi mereka. Marah karena gagal hentikan langkah kami sekarang mau perang terbuka. Ayo!" ucap Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut.

Eks wakil ketua DPR itu balik menuduh ada pihak-pihak tertentu yang mencoba menggagalkan Partai Gelora untuk ikut Pemilu 2024. Menurut dia, pihak itu khawatir jika nanti partainya menang maka bisa membawa perubahan berarti bagi perjalanan bangsa ini.

"Mereka takut dengan gelombang rakyat yang akan menuntut pembaharuan total dalam cara kita bernegara melalui Partai Gelora. Kereka takut hukum tegak, korupsi dan segala kejahatan hilang. Mereka takut Indonesia bersatu mengubah nasib menjadi kekuatan yang diperhitungkan," ucap Fahri.***