DUMAI - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau melaksanakan kegiatan literasi media di Dumai. Ibu rumah tangga menjadi sasaran yang tepat dalam pelaksanan kegiatan tersebut.

Ketua KPID Riau, Falzan Surahman mengatakan, literasi media tersebut dilaksanakan agar masyarakat bisa memahami dan menganalisa serta menelaah terkait konten yang tidak bagus sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran.

"Konten yang tidak baik, seperti konten pemecah belah bangsa, adanya fitnah, kekerasan terhadap anak, porno grafi serta porno aksi, dan lain sebagainya," kata Fazlan Surahman, Senin (10/12/2018).

Disebutkannya juga, banyak hal dalam penyiaran yang perlu dicermati, sehingga penyiaran tersebut menjadi investasi dikemudian hari, khususnya bagi anak-anak.

"Kalau tontonan yang ditayangkan tidak sehat dan tidak berkualitas akan mempengaruhi prilaku," katanya usai melaksanakan kegiatan tersebut di kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur.

Kegiatan tersebut dikatakannya juga, dikhususkan bagi khalayak ramai, seperti organisasi kemasyarakatan, mahasiswa, siswa dan ibu-ibu.

"Peranan ibu rumah tangga sangat penting, karena seorang ibu hampir setiap saat berada di rumah bersama anaknya, dibandingkan dengan seorang ayah," katanya.

Dengan banyaknya ibu rumah tangga yang hadir dalam acara tersebut, diharapkan dapat mengawasi tontonan anak-anaknya serta menjadi corong KPID kepada kelompok ibu-ibu yang ada di masyarakat seperti, majelis taklim dan sebagainya.

"Beberapa tempat yang kita ambil sampel, ibu-ibu ini sering mendampingi anak-anak, cuma dalam kontek bahasa dan penyampaian kita harus menyesuaikan bagaiamna pemahamannya dikarenakan berbagai macam latar belakang pendidikan mereka berbeda-beda," katanya menjelaskan.

Literasi media yang diselenggarakan KPID Riau yang dilaksanakan di Kota Dumai dan sejumlah daerah sebelumnya tersebut diharapkan agar masyarakat bisa menelaah konten yang ada di media, dimana tugas lembaga penyiaran tersebut bisa memperkokoh persatuan bangsa. ***