PEKANBARU – Manajer Arsenal Mikel Arteta mengatakan timnya menderita melawan Tottenham Hotspur, walaupun dalam laga ini Meriam London keluar sebagai pemenang.

"Saya tadi berdoa di akhir pertandingan. Tadi itu adalah pertandingan yang sangat emosional. Ini adalah tempat yang sulit dikunjungi, dan sebuah tim yang sulit dilawan. Kami harus bekerja keras dan menderita," ungkap manajer Spanyol itu di Sky Sports usai pertandingan.

Bertanding di Stadion Tottenham Hotspur pada Ahad (28/4/2024) malam, the Gunners bermain lebih efisien di paruh pertama. Meski Spurs mendominasi, Arsenal mampu mencuri tiga gol melalui Pierre-Emile Hojbjerg (gol bunuh diri), Bukayo Saka, dan Kai Havertz.

Cristian Romero mengakhiri kebuntuan Tottenham dengan mencetak gol balasan setelah laga melewati sejam. Kemudian Spurs menipiskan ketinggalan dari gol penalti Son Heung-min di empat menit terakhir.

The Lilywhites mencoba meneruskan momentum di sisa waktu, tapi gagal menciptakan gol tambahan. Arteta mengaku bahwa dirinya ketar-ketir jika Arsenal gagal memenangi laga.

"Spurs memaksa kami bertahan di babak pertama. Kami punya masalah dengan pressing tinggi -- kami berkali-kali kehilangan bola dengan sangat mudah. Kami tampak mengancam lewat serangan-serangan balik. Mereka punya pemain-pemain di dalam kotak yang memancing anda bermain lebih dalam," kata Arteta.

Dengan tiga poin tambahan ini Arsenal masih di singgasana klasemen Premier League. Meriam London mengoleksi 80 poin dari 35 pertandingan, unggul satu poin dari juara bertahan Manchester City di bawahnya, yang masih memiliki satu laga sisa.***