DUMAI, GORIAU.COM - Ketua DPRD Dumai Zainal Effendi menegaskan konsep Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Dumai harus dikritisi oleh peserta musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). Pasalnya, konsep itu dibuat oleh tim ahli dari UGM. Sedangkan rencana pembangunan tidak boleh bertentangan dengan rencana pembangunan pemerintah pusat dan provinsi.

"Itu harus dikritisi, tujuannya supaya jangan sampai program itu melabrak tatanan yang sudah ada daerah kita," ujarnya Kamis (26/9/2013).

Ia mengingatkan, rencana pembangunan yang dibahas dengan tim ahli harus klop dengan pemerintahan provinsi dan pusat. Karena, RPJPD itu berlaku sebagai acuan hingga 2025 nanti.

Menurutnya, pihak swasta yang sudah lama di Dumai sudah melakukan perencanaan jangka panjang. Tinggal lagi penataan secara sistemik. Kendati demikian, pihaknya akan mengecek hasil Musrenbang yang dihadiri wali kota, satker, camat dan lurah se-Kota Dumai yang berlangsung selasa lalu.

"Bagi kita, perencanaan juga harus sesuai dengan rancanangan APBD P yang akan kita bahas. Kita cek lagi nanti, apakah masih satu alur dengan kita atau tidak," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Dumai Khairul Anwar meminta peserta serius mengikuti Musrenbang. Sebab, hal itu merupakan kelanjutan pelaksanaan kajian forum pada tanggal 21 Agustus lalu. Sedangkan acuan pelaksanaan Musrenbang RPJPD itu mengacu pada Undang-undang nomor 24 tahun 2010 tentang perencanaan pembangunan untuk 20 tahun kedepan.

"Yang menjadi latar belakangnya adalah pembangunan memerlukan acuan pada nasional dan regional," katanya.

Ditegaskannya, kalaupun masa jabatannya berakhir, RPJPD itu harus tetap dijalani oleh pemimpin berikutnya. Ia juga sepakat, peserta mempertanyakan hal-hal yang dikeragui dalam konsep tersebut. Apalagi, konsep itu dibuat secara profesional oleh tenaga ahli dari UGM.

Adapun tim ahli dari UGM yang hadir pada musrembang Selasa lalu adalah Gunung Radjiman, Sutrisno, Betty Guswantari dan Angelina Diah.

Saat pembahasan RPJPD ini banyak pihak sebagai peserta yang memilih berada di luar ruangan. Tidak sedikit pula pejabat dan peserta lainnya sekedar merokok dan bercerita saat tim ahli membedah konsep RPJPD.

"Kita ngikut aja, itu pembahasannya berat. Keluar dulu merokok," ujar satu di antara banyak peserta dengan santaianya.

Sementara Ketua DPRD Zainal Efendi lebih memilih pulang setelah acara pembukaan. Begitu juga dengan beberapa kepala dinas, tidak berada dalam ruangan sampai musrenbang selesai. Namun, Wali Kota Dumai, Khairul Anwar tetap setia mengikuti pembahasan hingga akhir.(aeg)