PARIS -- Depresi berat yang dialami Melanie Georgiades di tengah ketenarannya sebagai penyanyi rap ternyata skenario Allah SWT mengenalkan Islam kepadanya dan kemudian memberinya hidayah.

Dikutip dari Republika.co.id, Melanie Georgiades atau yang akrab dipanggil Diam, merupakan penyanyi rap asal Prancis, kelahiran Siprus, 25 Juli 1980. Diam pernah menolak bertemu dengan banyak orang dan memilih untuk mengisolasi dirinya. Setiap malam dia menangis di dalam kamarnya dan sering berhalusinasi, bahkan melakukan upaya bunuh diri.

Sejak kecil, Diam telah memiliki kecenderungan untuk mengakhiri dirinya sendiri. Pasca-ibu dan ayahnya bercerai saat usianya 15 tahun, Diam pun mencoba apa pun untuk melenyapkan diri dari dunia.

Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Tuhan malah membiarkannya dan memperoleh kesuksesan dalam kariernya sebagai penyanyi rap.

Karier Diam di dunia musik dimulai bersama grup musik amatiran pada 1994. Berkat suaranya yang khas dan memiliki kekuatan karakter, lagu rap Diam banyak diminati para penikmat musik rap di dalam dan luar Prancis.

Pada 2003, Diam mendapatkan penghargaan pertamanya, setelah album Brut de Femme yang menjadi debutnya berhasil mendapatkan penghargaan emas atas prestasi penjualan album.

Pada 2005, Diam memulai debutnya sebagai penulis lagu dengan karyanya yang berjudul ''Ma Philosophie''. Lagu ''Ma Philosophie'' ini dipopulerkan oleh bintang pop idola Prancis, Amel Bent.

Pada tahun yang sama, ia juga diketahui pernah berkolaborasi dengan penyanyi berdarah Indonesia, Anggun C Sasmi, untuk lagunya ''Juste etre Une Femme (Just to be a Woman)'', yang sering dimunculkan dalam versi Prancis.

Kesuksesan terus diraihnya hingga pada 2006 ia memenangkan penghargaan untuk ''Best French Act'' dalam ajang ''MTV Europe Music Awards''. Albumnya, Dans Ma Bulle, sukses besar hingga terjual satu juta kopi.

Sejak itu, Diam tidak mampu menolak kepopuleran yang mengikutinya. Namun, tidak pula bisa merasa bahagia akan hal itu. Ketenaran hanya membuatnya jatuh semakin dalam dan mengganggunya. Meskipun jutaan orang mengelu-elukan namanya, dia merasa kosong dan kesepian.

Depresinya semakin menggila. Diam pun melakukan berbagai cara untuk mengusir gangguan mental yang dihadapinya itu. Dia bahkan mendaftarkan dirinya sendiri ke rumah sakit jiwa dan membuat janji konsultasi dengan sejumlah psikolog hampir setiap saat.

''Namun, saya tidak menemukan solusi untuk penyelesaian masalah yang selama ini dihadapi,'' ujarnya pada majalah Paris Match.

Namun, Tuhan yang penyayang menuntun Diam untuk menemukan ketenteraman dalam Islam. Suatu kali, seorang teman datang mengunjunginya di rumah sakit. Setelah beberapa lama, sang teman pamit untuk mengerjakan shalat.

Diam kemudian bertanya, mengapa dia harus melakukan shalat. Sang teman menjawab dengan tenang, bahwa dia seorang Muslim dan hal itu adalah kewajiban baginya. Selain itu, dalam shalat pula dia merasakan ketenteraman.

''Saya bilang, saya juga ingin mencoba shalat,'' katanya.

Ketertarikannya akan shalat membuat Diam mencari tahu lebih jauh tentang Islam. Diam sedikit demi sedikit mulai mengenal Islam. Teman-teman artisnya yang juga imigran membantunya untuk memahami Islam lebih baik.

Diam memang berteman dekat dengan sejumlah artis perempuan keturunan Maroko, seperti Amel Bent, dan artis gaek Jamal Dabouz. Mereka telah banyak mendukung karier keartisannya selama ini.

Tak sampai di situ saja, Diam mulai melahap buku-buku agama dan membaca Alquran. Dia bahkan memutuskan untuk berhenti sementara dalam bermusik dan pindah ke Mauritius untuk belajar membaca Alquran. Dalam Alquranlah dia paham bahwa Islam bukan seperti yang dituduhkan orang-orang selama ini.

''Dalam Islam tidak diperbolehkan membunuh orang yang tidak bersalah, seperti yang kita lihat sekarang ini. Kita tidak bisa melakukan generalisasi kepada keseluruhan agama hanya karena aksi individual orang-orang yang tidak bertanggung jawab,'' ujarnya.

Setelah memahami Islam beberapa waktu, akhirnya Diam memutuskan untuk memeluk Islam pada 2009. ''Ketika bersujud untuk pertama kalinya dan menyentuhkan dahi saya ke lantai, saya sadar dan yakin bahwa sebagai manusia kita hanya harus tunduk kepada Allah bukan kepada manusia lainnya,'' katanya.

Sejak saat itu, Diam mengaku, hidupnya terasa lebih tenang dan tenteram. ''Saya juga tahu tujuan sebenarnya kita diciptakan Allah,'' katanya.

Kini dia hidup bahagia sebagai seorang Muslimah, seorang istri bagi laki-laki Muslim yang dinikahinya, bernama Aziz, dan seorang ibu untuk anaknya.

Sejak memeluk Islam. Diam tidak pernah meninggalkan rumah tanpa menutupi rambutnya. Jilbab kini menjadi aksesori kepala yang wajib baginya. Diam menolak bersalaman dan berciuman dengan selain muhrimnya.

Untuk beberapa waktu, Diam menolak sejumlah wawancara tentang alasannya memeluk Islam. Meskipun media di Prancis sibuk mencari tahu tentang fakta ke-Islamannya, bahkan mengikutinya saat beribadah. Namun, Diam memilih bungkam.

Sejumlah majalah Prancis melaporkan aktivitas Diam yang tengah mengikuti shalat di Masjid Gennevilliers yang selama ini terkenal menyebarkan Islam secara toleran sehingga dapat diterima oleh masyarakat setempat. Sebelumnya, majalah berita mingguan pernah memuat foto Diam yang mengenakan jilbab dan keluar dari sebuah masjid di wilayah Ibu Kota Paris.

Foto tersebut diambil secara sembunyi-sembunyi oleh fotografer majalah tersebut pada 8 September 2009 lalu, ketika Diam baru keluar dari Masjid Gunfille dengan ditemani suaminya. Dalam foto itu, Diam berpenampilan sebagai seorang Muslimah tulen dengan mengenakan baju kurung dan jilbab panjang berwarna hitam.

Baru beberapa waktu belakangan, Diam menerima tawaran wawancara dengan stasiun televisi Prancis, TF1. Dalam wawancara itu, Diam menceritakan bagaimana Islam telah menyelamatkan hidupnya.

Kisah artis yang memutuskan untuk menjadi Muslim memang kerap menjadi isu seksi bagi media Prancis. Mengingat, negara tersebut terkenal kerap mendiskreditkan Muslim. Sorotan yang sama oleh media massa Prancis juga menimpa pemain sepak bola Franck Ribery yang memilih Islam sebagai agama barunya dan menikah dengan perempuan keturunan Maroko.

Kini, sekali pun telah menjadi Muslimah dan mengenakan jilbab, tak berarti karier musik Diam berhenti. Diam terus melahirkan album baru. Diam tetap membawakan lagu-lagu rap, namun dengan gaya dandanan yang tampak berbeda dari sebelumnya.

Dia mengenakan tutup kepala, berbusana menutupi seluruh bagian auratnya, serta memakai syal khas Timur Tengah. ''Saya tidak merasa kecil hati dengan kritik yang saya terima dengan penampilan baru saya. Namun, saya agak kecewa dengan stereotip kebanyakan penduduk Perancis terhadap wanita berhijab,'' katanya.

Diam pun akan terus menyuarakan pemikirannya dalam setiap lagu yang digubahnya. Sejak dulu, Diam memang terkenal akan aktivitas politiknya. Lagu-lagu Diam kerap diputar dalam propaganda amnesti internasional. Lirik-lirik lagu yang dibawakan DiamĀ  sering kali menyinggung isu-isu politik yang tengah hangat di Prancis.

Dia juga menyuarakan dukungan terhadap para warga imigran dan perlawanan pada perlakuan diskriminasi dari kelompok garis kanan Prancis di bawah pimpinan Jean-Marie Le Pen. Bahkan, putri Le Pen, Marine, pernah mengajak berdialog langsung artis rap ini sekitar permasalahan imigran.

Tetapi, Diam tidak mengindahkan ajakan tersebut. Mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy pun mendapat kritikan dalam bait-bait lagu yang dinyanyikan Diam.

Selain tetap bermusik, Diam juga memiliki kesibukan baru. Diam mendirikan yayasan sosial untuk mengurusi anak-anak yatim di negaranya dan juga di belahan dunia lainnya.

Kepeduliannya terhadap nasib anak-anak telantar diutarakannya dalam album barunya yang bertema ''Anak-Anak Sahara''. Album ini mengisahkan bencana kelaparan dan penderitaan yang dialami oleh anak-anak di Sahara, Benua Afrika.***