PEKANBARU - Calon Gubernur Riau DR H Firdaus ST, MT punya kegelisahan yang amat sangat terhadap pembangunan di daerah-daerah penghasil minyak dan gas di Provinsi Riau. Tak terkecuali Kota Duri, Kecamatan Mandau dan Bengkalis umumnya.

Kegelisahan tersebut tersebab saat ini pemerintah pusat sudah menggeser perhitungan terhadap daerah-daerah penghasil devisa bagi negara, tak terkecuali Provinsi Riau.

''Bila selama ini kita tahu Riau adalah daerah penghasil devisa terbesar bagi negara dari minyak yang dikeluarkan dari perut bumi Bengkalis, maka saat ini, Riau tidak lagi menjadi yang terbesar,'' ungkap Firdaus saat berdialog dengan sejumlah tokoh masyarakat Mandau, Pinggir dan Batin Solapan beberapa waktu lalu.

''Dulu daerah penghasil devisa terbesar itu pertama Riau, Riau itu ya salah satunya Mandau ini, kedua Kalimantan Timur, Ketiga Aceh dan Keempat Papua. Tapi sekarang, pusat sudah menggesernya ke DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan terakhir Riau. Ini menjadi catatan penting dimana, pemerintah daerah tidak boleh sekedar menunggu, tapi harus berusaha mengejar ketertinggalan untuk mendapatkan peluang yang lebih baik,'' ungkap Firdaus.

Dikatakan dia, dulu, minyak Riau mensuplai 50 persen devisa negara. Artinya, Riau ikut berkontribusi besar membangun Indonesia. Karena itulah, keberadaan Riau sangat diperhitungkan. Namun, saat ini, secara perlahan tapi pasti pergeseran sudah terjadi dan Riau harus siap.

Sebagai daerah penghasil, Firdaus sendiri berharap sekali, daerah penghasil seperti Kabupaten Bengkalis, Siak, Rokan Hilir, Kampar dan Rokan Hulu, Inhu bisa berkembang dengan pesat dengan prioritas-prioritas kemajuan yang memang disinergikan pemerintah provinsi Riau dengan merangkul kebijakan pusat.

''Kita tak mau, begitu minyak habis, daerah-daerah ini ditinggalkan. Industri dan pabrik-pabrik tutup dan masyarakat kehilangan mata pencaharian karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Karena itulah, kami menawarkan untuk memperjuangkan kran investasi tetap masuk ke daerah-daerah ini sehingga, tidak ada masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Harus ada program unggulan yang dipersiapkan agar masyarakat sehingga tetap bisa tumbuh dan hidup sejahtera. Firdaus-Rusli siap untuk memperjuangkan itu,'' ungkap Firdaus.

Untuk itulah, dia berharap doa dari seluruh masyarakat Bengkalis untuk bisa memenangkan Pilgubri ini. ''Mungkin tak hanya doa, saya berharap dukungan dengan masyarakat mencoblos pada Pilgubri 27 Juni 2018 yang akan datang,'' ungkap Firdaus.

''Kita masih punya kesempatan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap untuk membangun daerah ini. Pemerintah juga masih punya kesempatan untuk membangun daerah lewat program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan mensinergikannya dengan investasi dan usaha padat modal sehingga, ekonomi di kawasan ini bisa tetap tumbuh,'' ucap Firdaus optimis.

''Tiga bulan ini saya berkeliling Riau, sungguh situasi ini sebuah keprihatinan. Saya berdiskusi dengan banyak kepala desa, tokoh masyarakat, pelaku usaha, semua prihatin dan ingin Riau kembali bangkit. Itulah yang menjadi alasan mengapa saya memutuskan maju Pada Pilgubri 2018 ini,'' curah Firdaus.

''Saya berkunjung ke daerah yang penduduknya hampir setengahnya pindah dari kampung halamannya karena industri gulung tikar. Saya berkunjung ke daerah dimana masyarakatnya harus merantau ke daerah lain karena minimnya lapangan pekerjaan dan karena tidak ada industri yang hadir. Semua itu menjadi catatan perjalanan yang akan menjadi kerja besar Firdaus-Rusli begitu terpilih nanti,'' jelasnya.

Firdaus sendiri selama ini memang dikenal sebagai pemimpin visioner yang bekerja berdasarkan data. Dari data-data itulah, Firdaus melangkah dengan menyusun kebijakan pembangunan.

Tak hanya pada daerah-daerah penghasil, Firdaus juga mencetuskan program Metropolitan Pekansikawan meliputi wilayah Pekanbaru, Siak, Kampar, Pelalawan yang menjadi cikal bakal dari pengembangan pusat perkotaan di beberapa kabupaten dan kota yang berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru.

Firdaus ingin seluruh daerah yang selama ini menjadi penyangga Pekanbaru bisa berkembang menjadi kota-kota baru sehingga bisa meningkatkan nilai keekonomisan wilayah.

''Ya, ke depan pemerintah harus berjiwa enterpreneur. Kita harus bisa membuka peluang kemajuan wilayah dengan memanfaatkan situasi yang ada. Dengan infrastruktur yang sudah ada, posisi strategisnya, Pekansikawan ini bisa terwujud,'' optimis Firdaus.(rls)