PEKANBARU, GORIAU.COM - Kasus perampokan pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Pekanbaru pada 2013 belum terungkap. Ini menjadi 'PR' bagi kepolisian di 2014.

Sejauh ini, Kepolisian Daerah Riau bersama jajran telah membentuk tim khusus untuk mengungkap perkara perampokan brankas ATM yang marak terjadi di penghujung 2013. "Tim khusus itu telah bergerak untuk mencari informasi jaringan para pelaku," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis siang (9/1/2014).

Yang jelas, demikian Guntur, tim tersebut sampai saat ini masih terus bekerja untuk segera mengungkap kejahatan yang sudah meresahkan masyarakat itu.

Peristiwa pencurian dengan pemberatan dan kekerasan menurut catatan Polda Riau marak terjadi di daerah ini terutama di sepanjang 2013. Bahkan dalam tempo kurang dari sebulan pada Desember 2013, kawanan penjahat itu menggasak tiga mesin ATM milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Pekanbaru.

Menurut data kepolisian, bahwa kasus pertama terjadi pada Rabu (18/12/2013), dimana para penjahat yang diperkirakan berjumlah lebih empat orang itu berhasil membobol mesin ATM yang berada di dalam Swalayan Alfamart yang berlokasi di Jalan Sepakat Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Pada peristiwa ini, pelaku berhasil membawa kabur uang lebih kurang Rp260 juta setelah sebelumnya mengancam karyawan toko dengan menggunakan senjata api.

Kejadian kedua hanya berselang 24 jam, tepatnya pada Kamis (19/12/2013), dini hari dan sasarannya kembali mesin ATM yang berada di dalam toko Alfamart, berlokasi di Jalan Delima, Kecamatan Tampan. Dalam peristiwa itu, kawanan penjahat menyekap empat karyawan toko sekaligus serta berhasil membawa kabur uang tunao senilai ratusan juta rupiah.

Sementara kasus ketiga berlangsung dengan berselang kurang dari dua pekan, dimana pelaku mencoba menggasak mesin ATM yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.

"Aksi kejahatan perampokan mesin ATM ini sudah sangat keterlaluan sehingga menjadi prioritas untuk segera diungkap pada 2014 ini," kata AKBP Guntur.(fzr/ant)