PEKANBARU - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau Dewa Putu Gede mengatakan, kaburnya tiga orang tahanan dari Rutan Sialang Bungkuk Kota Pekanbaru pada Kamis (8/6/2017) malam diotaki mantan Tamping (Tahanan Pendamping/pembantu tahanan, red).

Itu ia utarakan saat diwawancarai GoRiau.com (GoNews Grup) di rumah dinasnya, Jumat (9/6/2017). Kata Dewa, dia itu merupakan mantan Tamping yang mengurusi air para tahanan di Rutan Sialang Bungkuk. "Namanya saya lupa, tapi dia itu otaknya," sebut dia.

Mantan Tamping air ini lah yang merencanakan aksi pelarian. Bahkan ia juga diduga turut 'mengompori' penghuni lainnya agar ikut melarikan diri. Dewa mengatakan, ia dicabut statusnya sebagai Tamping karena kinerjanya yang tidak bagus. "Dia itu sudah diberhentikan jadi Tamping," ungkapnya.

Dengan statusnya pernah menjadi Tamping dan punya akses lebih banyak ketimbang tahanan lain, dia pun tentu tahu seluk beluk bangunan Rutan Sialang Bungkuk, termasuk jadwal-jadwal jam sibuk para tahanan sehari-hari. "Namanya mantan Tamping air tentu tahu seluk beluknya," yakin Dewa.

"Situasi saat persiapan tarawih sudah dibacanya, kan ramai tuh suasana hilir mudik di dalam (Rutan, red), peluang itu dimanfaatkan, apalagi dia mantan Tamping air tentu tahu seluk beluknya Kalau yang lain cuma ikut-ikutan saja, begitu pengakuan tahanan yang tak sempat kabur," bebernya.

Informasi yang diperoleh, tiga orang tahanan yang kabur versi data Rutan antara lain Longuard Napitupulu, Hotman Naibaho serta Syafrizal alias Ijal. Sedangkan data versi yang dirilis kepolisian antara lain Ilham, Marlon Saputra dan Nanang Kosum. ***