SIAK - Ragam menu masakan ikan untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Siak menjadi tema dalam kegiatan lomba masak berbahan ikan dan sosialisasi gemar makan ikan yang ditaja oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Siak yang bekerjasama dengan Forikan Kabupaten Siak.

Selain Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Siak, Susilawati ada juga terlihat hadir Ketua PKK Kabupaten Siak Hj Misnarni, Ketua Forikan Kabupaten Siak Hj Rasidah serta Dinas Perikanan Provinsi yang dalam kesempatan itu menjadi juri.

Ketua TP PKK Kabupaten Siak, Hj Misnarni di sela acara itu, Rabu (4/7/2018) menyebutkan lomba masak berbahan ikan ini kegiatan rutin yang diikuti oleh Kader PKK dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Siak.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan. Sebab ikan sangat bermanfaat untuk manusia terutama anak-anak sehingga masyarakat perlu didorong untuk gemar makan ikan.

“Ikan merupakan bahan pangan sehat yang bergizi tinggi, mengandung omega 3 yang cukup baik bagi kecerdasan dan mampu mengisi kebutuhan gizi anak selama golden period atau 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk, sangat baik bagi ibu pada periode persiapan kehamilan, masa kehamilan, hingga memberikan ASI," kata Penasehat Forikan Siak ini.

Kader PKK di seluruh Kecamatan ini bisa menjadi garda terdepan dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan sekaligus pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat Kabupaten Siak.

“Apabila anak-anak kita sudah gemar makan ikan, diharapkan generasi kedepan akan menjadi pemimpin-pemimpin yang cerdas, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Khususnya yang dari Siak,” ungkapnya lagi.

Tim juri dari Provinsi, Nela Kesuma menyebutkan lomba memasak berbahan ikan ada tiga kategori yakni menu keluarga, menu kudapan dan menu balita. Khusus menu keluarga dimasak langsung saat acara berlombaan.

Sedangkan menu kedapan dan menu balita bisa langsung disajikan atau dimasak sebelum acara lomba dimulai. Dengan syarakat resep atau bahan yang digunakan harus diberikan kepada panitia dan dewan juri.

"Karena penilaiannya bisa dari sana, seperti bahan yang dipakai apakah mengandung gizi tinggi atau sebaliknya. Kreatifitas serta inovasi resep juga menjadi penilaian hingga penyajian yang higienis," katanya. ***