PEKANBARU - Juru Bicara Penanganan COVID-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan, efektivitas vaksin hanya 65,5 persen untuk melindungi masyarakat terpapar COVID-19. Berdasarkan pengalaman pihaknya menangani pasien COVID-19, orang yang divaksin kemudian kena COVID-19, tidak ada yang mengalami gejala berat.

"Kalau orang sudah vaksin lalu terinfeksi Covid-19 gejalanya itu ringan dan sedang. Artinya vaksin tetap ada efektifitas. Jadi jangan dianggap divaksin itu tidak ada untungnya, jadi divaksin itu tak sia-sia," tegasnya.

Hanya saja Yovi menyebutkan, efektivitas vaksin itu tidak 100 persen melindungi. Efektivitas vaksin Sinovac itu hanya 65,5 persen. Kemungkinan ada 34,5 persen yang tak efektif. Misalnya dari 100 orang yang divaksin, ada 34 orang yang tak efektif.

Lebih lanjut Yovi menjelaskan, progres program vaksinasi yang sudah dilakukan di Riau. Dimana untuk tenaga kesehatan pelaksanaan vaksin sudah hampir 100 persen.

"Secara umum kita melihat tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 dalam 2-3 bulan terakhir sedikit berkurang, jika dibanding dengan sebelum adanya vaksin," sebutnya.

Namun, kalau untuk masyarakat (pelayan publik), pihakya belum bisa pastikan efektifitas vaksin, karena belum semua divaksin. Begitu juga lansia belum mencukupi kuotanya.

"Di Riau belum sampai 10 persen lansia yang divaksin, dan akan kita kebut vaksin lansia ini. Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat yang di rumahnya ada usia lansia tolong datang di fasilitas kesehatan untuk vaksinasi," imbuhnya.

"Yang jelas untuk tenaga kesehatan hampir 100 persen pemberian dosis kedua. Tapi itu kan jumlah Nakes kita tak banyak lebih kurang 40 ribu orang," tukasnya. ***