JAKARTA - Pasca penangkapan tiga terduga teroris di kampus Universitas Riau (UNRI) yang menargetkan akan meledakkan bom di Gedung DPR dan DPRD, ternyata juga membuat Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo khawatir.

Politisi Golkar ini juga mengaku sangat menyesalkan rencana tersebut. Ia dengan tegas mengecam keras rencana peledakan bom di DPR dan DPRD Riau itu. 

"Setelah berbagai tindakan teror yang dilakukan para terduga teroris sebelumnya ditujukan ke kantor dan aparat kepolisian, kini ada dugaaan kuat para terduga teroris yang merupakan alumni UNRI ini akan melancarkan aksinya di Gedung DPRD dan DPR RI. Saya sangat mengecam rencana ini," kata Bamsoet kepada wartawan, Minggu (3/6/2018).

Apalagi kata dia, daya ledak bom itu mirip dengan yang meledak di Gereja Surabaya. "Ini sangat tidak bisa ditolerir," tandanya.

Manatan Ketua Komisi III DPR ini mengimbau, agar aparat kepolisian meningkatkan keamanan di kawasan DPR. Dia berharap DPR menjadi wilayah yang aman bagi siapa saja. 

"Terkait dengan keamanan DPR, saya akan meminta kepada aparat kepolisian untuk terus waspada dan memperketat keamanan untuk menghindari masuknya pihak-pihak yang akan mengganggu keamanan," ucapnya.

"Saya berharap DPR terus menjadi tempat yang aman bagi siapa saja. Jangan sampai, pelukan serta cium tangan dan kening kita kepada anak, istri/suami saat pergi ke DPR itu menjadi kenangan yang terakhir," imbuh Bamsoet.

Dia yakin rencana aksi teror itu tak ada kaitannya dengan ketidakpuasan terhadap kinerja DPR. Alasannya, saat ini masyarakat punya banyak akses untuk menyampaikan aspirasinya terhadap lembaga negara.

"Jika ada ketidakpuasan, baik itu terhadap lembaga legislatif, eksekutif, yudikatif, masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya atau menempuh jalur hukum," jelas Bamsoet.

Bamsoet juga menyampaikan apresiasinya kepada tim Densus 88 yang berhasil mengungkap tiga terduga teroris di kampus UNRI itu. Penangkapan terduga teroris itu merupakan bukti keseriusan pemerintah menanggulangi aksi teror.

Meski begitu, Bamsoet mengatakan hal itu sekaligus menjadi 'tamparan' bagi dunia pendidikan Indonesia. Sebab, teroris saat ini sudah menyusup di lingkungan akademis.

"Penangkapan tiga terduga teroris oleh tim Densus 88 di Gelanggang Mahasiswa Fisip, Universitas Riau (UNRI), Sabtu (02/6) lalu, patut kita apresiasi dan acungkan jempol. Ini merupakan salah satu bukti keseriusan negara dalam memberantas terorisme di tanah air," ujar Bamsoet.

"Ditangkapnya terduga teroris di lingkungan kampus merupakan tamparan keras bagi sistem pendidikan kita. Kampus seharusnya menjadi sarang intelektual, dimana tindak tanduknya untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan justru malah menjadi sarang teroris yang mengancam keselamatan, keamanan, serta persatuan dan kesatuan," ucap politikus Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror dan Polda Riau diketahui telah meringkus 3 terduga teroris di kampus Universitas Riau (UNRI). Polisi menyebut pelaku menargetkan gedung DPR dan DPRD sebagai tempat melakukan aksi teror. 

"Diduga menyerukan amaliyah atau penyerangan terhadap kantor-kantor DPR RI dan DPRD," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, dalam keterangannya, hari ini.***