PEKANBARU - Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman meminta proyek jasa keamanan senilai Rp5,6 miliar di gedung DPRD Riau ditunda.

Orang nomor satu di Riau ini pun mengaku telah berbicara dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi untuk menimbang kelayakan pengadaan jasa keamanan yang tengah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat itu.

"Kalau itu belum ditender, tahan dulu. Kalau bisa ditunda, tunda dulu Kemarin Pak Sekda kasih tahu," kata Andi Rachman kepada GoRiau.com di Gedung Daerah Provinsi Riau, Senin (13/3/2017).

Atas rekomendasi Sekdaprov Riau tersebut, Andi Rachman belum bisa memastikan apakah proyek pengadaan jasa keamanan tersebut akan dirasionalisasi atau ditiadakan.

Yang terpasti, kata Andi, pihaknya kini tengah sibuk melakukan rasionalisasi bagi program-program prioritas dan tidak prioritas untuk menghemat anggaran.

"Memang semua OPD kami minta untuk melakukan rasionalisasi anggaran, supaya memprioritaskan kegiatan yang penting," urainya.

Sebelumnya, Gubri menyatakan secepatnya akan memanggil Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Riau untuk memberikan penjelasan terkait penganggaran jasa keamanan di gedung DPRD Riau tersebut. "Ini mau panggil Sekwan. Kemarin belum sempat karena meninjau korban banjir," kata Andi Rachman kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (10/3/2017) lalu

Sama-sama melihat kondisi keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang tengah sulit saat ini, kata Andi, seharusnya anggota dewan telah berfikir panjang sebelum menyusun program dan penganggaran.

"Lebih tepatnya tanyakan pada Ketua DPRD, kan domainnya Sekwan dan kebutuhan dewan," ungkap Andi lagi.

Sejauh ini, orang nomor satu di Riau itu belum mau berbicara banyak mengenai tepat atau tidaknya penganggaran proyek jasa keamanan senilai Rp5,6 miliar di gedung DPRD Riau.

"Evaluasi nanti kita lakukan setelah tahu kondisinya seperti apa. Saya nggak tahu persis, kita cek dulu. Kalau itu nggak memungkinkan untuk dilaksanakan, berarti nanti ada Silpa dan bisa digunakan untuk yang lain dalam APBD Perubahan," tuturnya waktu itu. ***