SELATPANJANG - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepulauan Meranti membawa sebanyak 10 atlet untuk mengikuti kejuaraan silat internasional.

Mereka akan berangkat ke Singapura untuk berlaga di The 7th Open Tournament Pencak Silat International di Bedog Singapore. Mereka bukan sekedar membawa nama IPSI Kepulauan Meranti, tapi juga Indonesia di kancah internasional.

Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kepulauan Meranti, Rony Samudera SH mengatakan kejuaraan ini akan dilaksanakan pada tanggal 6-9 Agustus 2019. Kontingen IPSI Kepulauan Meranti akan membawa para atlet dan official, yang berangkat ke Singapura hari ini, Rabu (7/8/2019).

Dikatakan Rony, kontingen IPSI Kepulauan Meranti mengatakan  pihaknya menangguh waktu satu hari  dari jadwal pertandingan dikarenakan keterbatasan anggaran.

"Kita sudah minta pertimbangan kepada panitia untuk tidak mengikuti opening ceremony dikarenakan keterbatasan yang ada, namun setelah sampai disana kita akan langsung mengikuti pertandingan," kata Rony.

Dikatakan Rony, atlet dalam kondisi baik dan siap bertarung, karena sebelumnya sudah menjalani latihan rutin.

"Atlet yang kita bawa berjumlah 10 orang ditambah dengan 5 orang yang terdiri dari pelatih dan official. Mereka semuanya dalam kondisi baik dan siap bertarung. Selain sudah menjalani latihan rutin, mereka adalah atlet berprestasi yang kita lihat track record nya bagus," ujar Rony.

Ketua IPSI Kepulauan Meranti itu mengungkapkan open tournament Pencak Silat Singapore merupakan ajang bergensi pertemuan para pesilat dunia.

"Kejuaraan pencak silat bergengsi di dunia itu ada dua, Belgia pencak silat open dan Singapura Pencak Silat open Tournament, dimana ini pertemuan para pesilat dunia. Kita diundang, jadi ini kesempatan emas bagi kita menguji kemampuan para atlet kita sebelum menghadapi Pra PON di Bengkulu," kata Rony.

Selain itu kata Rony, IPSI Kepulauan Meranti dapat keistimewaan dari Federasi Silat Singapura (Persisi), dimana atlet silat cilik berumur 5 tahun dari Meranti diminta tampil untuk dipromosikan.

Lebih lanjut dikatakan Rony, yang menjadi motivasi IPSI Kepulauan Meranti mengikuti ajang pesilat internasional ini adalah untuk menambah pengalaman dan jam terbang pesilat.

"Motivasi kita mengikuti ajang silat tingkat internasional ini untuk menambah pengalaman atlet. Untuk itu kita harus mencoba yang tangguh, dan jangan tanggung- tanggung. Selain itu waktu kita ikut pertama kalinya, pesilat kita berhasil meraih Perak," ujar Rony.

Diceritakan Rony, untuk akomodasi kontingen berangkat ke Singapura, biaya ditanggung penuh oleh pengurus IPSI Kepulauan Meranti dan tidak ada dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melalui OPD terkait. Adapun biaya yang digelontorkan mencapai Rp90 juta lebih.

"Adapun biaya yang kita keluarkan untuk akomodasi atlet murni dari usaha kita pengurus IPSI. Dan ini tidak ada bantuan dari OPD terkait. Walaupun waktu itu kita pernah berkoordinasi, mereka mengatakan belum ada anggaran," ucap Rony Samudera.

Rony menambahkan pihaknya juga tidak menampik ada bantuan lain dari donatur yang ikut berpartisipasi.

Rony berterima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dari mulai persiapan awal sampai keberangkatan. Dirinya pun memohon doa restu dan dukungannya agar berhasil meraih prestasi dalam kejuaraan dunia tersebut.

Untuk diketahui, pada ajang yang sama tahun lalu, kontingen IPSI Kepulauan Meranti sukses meraih Runner-Up atas namaSyah Alam Barreeq Samudra yang berhasil mengalahkan pesilat tuan rumah.***