JAKARTA - Rekapitulasi data teridentifikasi ops DVI Sriwijaya SJY-182 per Sabtu (16/1/2021) menyebut, sudah ada 24 korban Sriwijaya Air SJY182 yang teridentifikasi di RS Polri. 24 korban tersebut adalah korban yang semula dievakuasi dalam bentuk bagian-bagian tubuh.

Dari 24 korban tersebut, 13 di antaranya identifikasi dengan sidik jari yang kemudian dicocokkan dengan data biometrik database kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri, sisanya diidentifikasi melalui tes DNA oleh tim DVI Polri.

Terkait keberhasilan identifikasi jati diri korban Sriwijaya Air SJY182 ini, direktur jenderal (dirjen) Kemendagri Zudan Arif Fakrullah menyatakan, hal ini adalah wujud sinergitas kerja Kemendagri dan Polri yang selama ini terjalin dengan baik. Data Dukcapil Kemendagri, sudah lama terintegrasi dengan data Polri.

"Dukcapil Kemendagri, terus membantu penuh tim DVI Polri dengan memberikan hak akses yang seluas luasnya agar identifikasi sidik jari korban bisa secara mudah dicocokkan dengan data sidik jari KTP-el korban yang ada di data centre Dukcapil. Setiap penduduk yang sudah memiliki KTP-el, maka data 10 sidik jarinya sudah tersimpan di data centre. Ketika ada body part salah satu sidik jari saja, maka sudah bisa diidentifikasi," kata Zudan kepada GoNews.co, Minggu (17/1/2021).

Zudan memungkasi, Dukcapil Kemendagri berharap untuk bisa lebih banyak membantu kinerja Polri untuk mengidentifikasi jati diri warga negara.

"Musibah Sriwijaya Air ini merupakan duka nasional dan kami berharap bisa terus membantu Polri dalam memberi kepastian pada keluarga korban. Sejalan dengan itu, Dukcapil juga terus membersamai keluarga korban dalam memenuhi hak korban terkait penerbitan akta kematian. Kemendagri sebagai wujud pengabdian kerja untuk kemanusiaan, telah ambil peran langsung sehingga keluarga korban tak perlu datang ke kantor Dinas Dukcapil setempat, akta langsung kami terbitkan," kata Zudan. ***