JAKARTA - Putra ketiga artis Dewi Yull, Surya Sahetapy, baru saja menyelesaikan studi program D3 di New York, Amerika Serikat. Surya lulus dengan predikat cum laude.

Dewi Yull pun mengungkapkan kebahagiaannya atas prestasi yang dicapai putranya itu.

''Anakku no 3 @suryasahetapy telah menyelesaikan Associate of Science in Applied Liberal Arts -Immeraions: ASL & Dead Studies dengan gelar Cum Laude (sistem yang berbeda kalau di Indonesia sama dengan D3) di Rochester Institute of Technology New York,'' tulis Dewi Yull, melalui unggahan di akun instagram pribadinya, @dewiyullofficial, seperti dikutip dari Okezone.com.

Dewi mengatakan, Surya masih harus berjuang satu tahun lagi untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Bila semua berjalan sesuai dengan rencana, Surya dapat menyelesaikan masa studinya di New York pada 2021 mendatang.

Keberhasilan Surya Sahetapy menjadi lulusan terbaik dengan gelar cum laude, menjadi bukti betapa pentingnya peran orangtua dalam mendukung tumbuh kembang sang buah hati. Hal tersebut telah dibuktikan Dewi Yull dan patut diapresiasi.

Bukan tanpa alasan, pelantun tembang 'Jangan Ada Dusta Diantara Kita' itu memang dikaruniai dua orang anak yang memiliki kebutuhan khusus (disabilitas). Surya sendiri diketahui terlahir tuli.

Namun, hal tersebut tak mengurangi semangatnya untuk membanggakan kedua orangtuanya, serta menggaungkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Surya beberapa kali diundang dalam acara bergengsi, termasuk menyambangi Kerajaan Inggris atas undangan Ratu Elizabeth II. Dia juga sangat gencar memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas melalui organisasi Young Voice Indonesia.

Sederet prestasi di bidang akademi juga sudah banyak dia torehkan. Kini, pria berusia 26 tahun itu tengah berjuang mendapatkan gelar sarjana demi mewujudkan impiannya berkecimpung di dunia pendidikan.

Berikut ini riwayat pendidikannya yang ditulis Surya di akun instagram pribadinya:

1997-2000: TK Kicau, Bintaro

2000-2002: TKLB Pangudi Luhur

2008: Lulus SDLB di @slb_b_pangudiluhur

2011: Lulus SMP Umum @smppjbintaro — diterima di SMA PJ, Bakti Mulya 400 dan HS Kak Seto

2014: Lulus SMA dengan Paket C @hskakseto — diterima di Sampoerna University dan Universitas Brawijaya & gagal diterima di Gallaudet University dan Universitas Indonesia

2016: Pertukaran pelajar di US, mengunjungi Gallaudet University, @UnitedNations, RIT dll.

2017: Mengundurkan diri sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dalam program double degree di @sampoerna.university & @lonestarcollege

2018: Ikut program beasiswa studi singkat di University of Sydney, Australia @sydney_uni

2018: Diterima di Rochester Institute of Technology (APPLA LIBERAL ARTS) dan gagal masuk di University of Wolverhampton, di Inggris (Jurusan: Deaf & Social Policy)

Desember 2019: Menyelesaikan Associate of Science in Applied Liberal Arts — Immersions: ASL & Deaf Studies dengan gelar Cum Laude di @ritntid

Mei 2020: Wisuda

Mei 2021: Menyelesaikan Bachelor of Science in International-Global Studies dan Wisuda. @rittigers Amin!

2021: Semoga diterima di salah satu universitas di Inggris, Belanda, Indonesia, Australia atau Selandia Baru

2022-2045: Harus bisa jadi peneliti Tuli, dosen Tuli, guru Tuli, pengembang kurikulum Tuli, kepala sekolah Tuli atau Educational Policy Analyst.***