PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, hingga Jumat (16/11/2018) siang belum bisa mengevakuasi harimau dari kolong ruko di Pasar Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan kepada GoRiau.com, tim medis mengalami kesulitan saat akan melakukan evakuasi dari kolong ruko. Karena ketinggian kolong ruko tempat harimau bersembunyi kurang dari 70 centimeter.

"Tim medis sudah menembakkan bius dan mengenai harimau tersebut. Namun, saat bius tersebut sudah bereaksi tim di lapangan tidak bisa mengevakuasi karena harimau tersebut tidak nampak secara kasat mata," kata Suharyono.

Dikatakan Suharyono, kekuatan bius yang ditembak ke badan harimau tersebut dengan waktu 2 jam. Dimana 15 menit sampai 30 menit, bius bereaksi. Setelah itu, harimau akan tertidur selama 2 jam.

"Untuk memaksimalkan upaya evakuasi, tim di lapangan membuat lubang sepanjang ruko dengan lebar sekitar 5 centimeter. Itu dilakukan agar tim medis memiliki ruang untuk menembakkan bius berikutnya dan mengetahui lokasi harimau saat bius bereaksi," ujar Suharyono.

Masih dikatakan Suharyono, tim di lapangan juga mmembuat lobang di lantai ruko untuk memberikan makan harimau tersebut dengan daging ayam mentah.

"Bagaimana pun juga hingga saat ini, tim di lapangan masih bekerja keras dan terus berupaya untuk mengevakuasi harimau tersebut dari areal yang banyan penduduk tersebut," ungkapnya. ***