PEKANBARU - Gerakan peduli kemanusiaan terhadap masyarakat dilakukan PT. Bumi Berdikari Sentosa (BBS) dengan berikan santunan kepada anak yatim, fakir miskin, guru mengaji dan garim di empat desa yang berada di Kabupaten Kampar, Riau.

Empat desa itu ialah Desa Teratak Buluh, Desa Telanai, Desa Kampung Petas, dan Kampung Pinang. Pantauan GoRiau di lapangan, pembagian santunan diberikan secara simbolis di Kantor PT. BBS yang berada di Jalan Kaharudin Nasution, Pekanbaru.

Dari 309 orang fakir miskin, anak yatim, guru mengaji, dan gharim, PT. BBS menghadirkan sejumlah perwakilan saja untuk menerima secara simbolis. Hal itu karena saat ini masih maraknya penyebaran Covid-19. Tentunya perwakilan yang menerima tetap melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Sementara sisanya, akan langsung diantarkan oleh tim dari PT. BBS ke rumah-rumah penerima santunan yang memang sudah menjadi penerima tetap setiap bulannya, dari PT. BBS. Bantuan diserahkan langsung oleh Direktur PT. BBS, Muhammad Zaki Dartius, Senin (10/8/2020) sore.

"Kegiatan ini sebenarnya adalah kegiatan rutin kita setiap bulan, sudah kita lakukan sejak tahun 2009 silam. Awalnya hanya 20 orang warga yang menerima santunan. Hingga saat ini menjadi 309 orang penerima dari 4 desa. Ya ini kita berbagi rezeki lah kepada masyarakat yang berada di sekitar perusahaan," kata Direktur PT. BBS, Muhammad Zaki Dartius, kepada GoRiau.com, usai membagikan santunan secara simbolis.

Zaki menyampaikan, biasanya tim dari PT. BBS langsung turun ke rumah warga untuk membagikan santunan. Namun kali ini pihak perusahaan sengaja membawa perwakilan masyarakat ke Kantor PT. BBS, agar lebih terjalin silaturahmi antara masyarakat dan pihak perusahaan. Adapun jumlah rupiah yang diberikan kepada penerima santunan berfariasi, tergantung kebutuhan dari si penerima santunan.

Zaki berharap, dengan adanya santunan yang diberikan oleh PT. BBS ini, dapat bermanfaat secara langsung kepada masyarakat terutama para fakir miskin, anak yatim, guru ngaji, dan gharim.

"Ya inilah harapan kita, agar perusahaan dapat berkontribusi dan berdampak besar kepada masyarakat disekitar. Dan untuk jumlah penerima kita berharap akan bertambah terus," tutur Zaki.

Terpisah seorang kakek penerima bantuan yang bernama Masri (84), warga Desa Teratak Buluh, saat diwawancarai mengaku telah menerima bantuan secara rutin setiap bulannya dari PT. BBS, sejak 2 tahun terakhir.

"Saya tinggal sama anak saya, istri sudah tidak ada. Ya terima ini sudah dua tahun. Biasa dipakai untuk makan lah apalalagi. Ya terimakasih banyak lah saya ucapkan semoga semakin sukses," ujar Masri.

Untuk diketahui, PT. BBS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang trader atau penjualan batu bara secara resmi yang memiliki izin IUP dan OPK. Dimana salah satu suplayer PT. BBS adalah IUP PO PT. PIR yang merupakan BUMD di Provinsi Riau. ***