SIAK - Aktivitas belajar mengajar dengan tatap muka sudah mulai dilaksanakan di sejumlah SD hingga SMP di Kabupaten Siak, Riau, pasca libur semester kemarin. Namun tidak semua siswa mengikuti aktivitas belajar tatap muka tersebut. Masih ada sekitar 20 persen lagi yang memilih untuk belajar melalui Daring.

Sekda Siak Arfan Usman saat meninjau pelaksanaan belajar tatap muka di Sekolah Islamic Center sudah sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan yakni menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Tadi kita meninjau pelaksanaan belajar secara tatap muka di Islamic Center, mulai dari SD hingga SMA di sana sudah sesuai penerapan protokol kesehatannya," kata Arfan Usman, Senin (18/1/2021) kepada GoRiau.com.

Dikatakan Arfan, Sekolah Islamic Center ini baru hari pertama melaksanakan belajar secara tatap muka. Sedangkan untuk sekolah umum lainnya sudah dimulai sejak Minggu lalu.

"Tadi kita perhatikan di dalam kelas juga diterapkan protokol kesehatan. Artinya jika di luar dan dalam kelas sudah ditetapkan protokol kesehatan Covid-19 ini, InsyaAllah dapat mencegah terjadinya penularan virus ini," kata Arfan lagi.

Dalam peninjauan itu, Sekda Siak melihat secara langsung proses belajar tatap muka yang sedang berlangsung dari kelas ke kelas.

"Pembelajaran di musim pendemi sekarang kita ingin sekolah tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan tiga M mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Termasuk juga pengecek suhu tubuh siswa dan tersedianya alat pencuci tanggan," ungkapnya.

Lanjutnya, Pelaksanaan tatap muka khusus SMA sederajat itu kewenanggan Pemerintah Provinsi Riau, namun sesuai petunjuk Dinas Pendidikan Provinsi menyerahkan ke masing-masing kabupaten atau Kota.

"Untuk Siak proses PTM tingkat SMA, Alhamdulillah Siak siap. Dari keterangan pihak sekolah tadi itu, 616 murid SD Islamic Center Siak, ada 66 orang yang tidak ikut belajar secara tatap muka.

Adapun jumlah siswa tingkat SD Tahfidz Islamic center kabupaten siak sebanyak 616 siswa, namun yang tidak ikut Pembelajaran tatap muka sebanyak 66 siswa. Demikian juga dari SMP, ada sekitar 20 persen yang masih mau belajar daring," tandas Arfan Usman. ***