PEKANBARU - Yosy Gustyanto (17) terus semangat dan pantang mundur demi mencapai cita-cita. Meskipun hidup serba kekurangan karena keterbatasan ekonomi, namun Yosy tetap merasa yakin bahwa ia bisa melanjutkan pendidikan dan kelak bisa mewujudkan mimpinya itu.

Meski saat hendak mau melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK, Yosy hampir putus asa karena kondisi orang tuanya yang tidak memiliki penghasilan tetap. Ia membayangkan anggaran sekolah yang besar, seperti biaya SPP, uang saku, seragam, buku, transport dan lain-lain.

Namun dengan keyakinan yang kuat, serta dukungan dari org tua ingin melihat anaknya sukses, Yosy bertekad untuk tetap melanjutkan pendidikan ke SMK Bina Profesi Pekanbaru, padahal saat itu orang tuanya tak memiliki uang sama sekali.

"Dan semenjak masuk sekolah sampai sekarang ia mengalami beberapa kendala seperti biaya administrasi tunggakan awal masuk sekolah, iuran bulanan yang terus menumpuk selama 10 bulan belum dibayar, baju seragam, kompetensi, UTS, UAS, dan lain-lain," kata Ibunda Yosy kepada Rumah Yatim.

Karena ketidakmampuan orang tuanya untuk membayar biaya pendidikan yang semakin menumpuk, Yosy hampir saja putus sekolah. Bahkan tak hanya itu, untuk seragam sekolah saja Yosy hanya mampu membeli dua dari empat seragam.

Diketahui, Yosy merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Ayahnya yang hanya seorang buruh serabutan dengan penghasilan 300-400 ribu harus membiayai istri dan ke lima anaknya. Namun sejak pandemi Covid-19, kini sang ayah jarang sekali mendapat panggilan untuk bekerja. Bahkan kini penghasilannya menurun drastis.

"Tiga anak sudah sekolah. Sudah pening karna banyak yg harus dibayar terutama tunggakan sekolah Yosy. Sehingga saya dan suami di awal bulan juni bersepakat untuk tidak melanjutkan sekolah yosy, karna tidak punya biaya," akunya.

Yosy kini tinggal bersama kedua org tua dan ke 4 adiknya di rumah milik orang lain yang diperbolehkan untuk mereka tempati asalkan dijaga kebersihan lahan dan pepohonannya, yang beralamat di Jl. Pemuda Gg. Kurnia RT 004 RW 003 Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau.

Atas kondisinya tersebut, Rumah Yatim Cabang Riau memberikan bantuan kebutuhan pendidikan bagi Yosy melalui program beasiswa dhuafa. Bantuan itu, diberikan untuk melunasi seluruh tunggakan administrasi yang dialami Yosy.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur dengan bantuan ini, dimana tadi nya akan berhenti sekolah alhamdulilah dengan bantuan beasiswa pendidikan ini saya bisa lanjut sekolah untuk menggapai cita-cita sebagai guru, karena biayanya sudah dilunasi," imbuh sang Ibunda Yosy. ***