PEKANBARU - Ratusan pasang mata pengunjung di pusat perbelanjaan Mal SKA Pekanbaru, Riau, terpana menyaksikan penampilan 25 penari Desa Ranah Sungkai, Kecamatan 13 Koto Kampar.

Para penari ini membawakan Tari Losung khas Melayu Kampar dalam even Pesona Pariwisata Pekansikawan dengan tema 2nd Cultures, Tourism & Business Fair 2021, Rabu, 24 Februari 2021.

Mereka terlihat menikmati tarian dengan gerakan enerjik, diiringi tetabuhan musik tradisional dan lagu daerah dari Indonesia.

Tampilan memukau sontak mendapat gemuruh tepuk tangan pengunjung, saat penari Tarian Losung yang masih berusia belia menggigit tempat penumbuk padi atau alu yang ditaksir seberat sekira 20kg.

Kepala Desa Ranah sungkai mengucapkan terimakasih kepada Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar yang telah mempercayakan dan memfasilitasi putra-putri Desa Ranah Sungkai yang berbakat di seni tari untuk unjuk aksi di mall terbesar di Pekanbaru itu dalam acara Pesona Pariwisata Pekansikawan.

“Semoga dengan penampilan ini bisa menjadi ajang promosi kampung kami, bahwa banyak penari berbakat di desa kami,” terang Kepala Desa Ranah Sungkai Ady Yanto, didampingi Ketua BPD Ranah Sungkai Afitri, S.Sos.

Diungkapkan Ady Yanto, tarian itu merupakan tari penyambut pesta panen raya ketika masyarakat panen padi, dan yang membuat tari losung unik dan sulit, karena menari menggunakan piring, berguling diatas piring ada gerakan memakan alu 20kg, juga diikuti 13 gerakan yang atraktif.

“Kita harap masyarakat Riau banyak yang tertarik datang belajar tari Losung. Dan tentunya dengan hadirnya tari Losung di Mal SKA dapat dikenal ke seluruh Riau,” pungkas Ady Yanto.

Pengurus Sanggar Tari Desa Ranah Sungkai, Aprizal berharap pemerintah dan perusahaan di Riau bisa mensupport seni budaya Melayu agar para pelaku seni budaya di Riau semangat dalam melestarikan budaya .(rls)