BANGKINANG, GORIAU.COM - Pada pembahasan Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten, Bupati Kampar Jefry Noer, tidak bosan-bosannya menyampaikan 5 Pilar Pembangunan Kabupaten Kampar sebagai rujukan dan sasaran pembangunan di tiap Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD).

Menurut Jefry, lima pilar pembangunan itu bisa dikerucutkan sebagai sasaran akhir pembangunan yaitu mewujudkan tiga zero di Kabupaten Kampar diantaranya zero kemiskinan, pengangguran dan zero rumah kumuh, jadi harus jadi patokan dinas/instansi dalam menyusun rencana kerja di SKPD masing-masing.

Hal ini ditegaskan Bupati ketika memberi arahan pada pembahasan pra Musrenbangda yang dilaksanakan di aula kantor Bupati, Selasa (10/3/2015) yang dihadiri oleh seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Jefry menambahkan, dalam implementasi kerja, khusus Dinas Pertanian, Perikanan, peternakan harus memantau masyarakat yang telah ikut pendidikan dan latihaan pertanian terpadu atau di pusat pelatihan pertanian pedesaan swadaya (P4S), agar tahu perkembangan di lapangan melalui tenaga penyuluhnya sejauh mana keberhasilan atau juga kalau ada yang gagal disebabkan apa.

''Saya ingatkan kepada Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan agar memperhatikan perkembangan masyarakat yang telah mengikuti pelatihan P4S melalui tenaga penyuluh, jika mereka gagal dilapangan maka cari solusinya,'' tegas Jefry.

Disamping itu harus diseleksi dengan ketat, peserta yang ikut P4S adalah orang-orang pilihan dari hasil mapping di tiap Kecamatan dan desa yang betul-betul masyarakat miskin. ''Yang diutamakan bukan orang orang kaya, tetapi betul masyarakat miskin yang mau mengubah hidup dan mau maju, karena nanti setelah dibekali ilmu pertanian terpadu, mereka harus dapat menurunkan atau melakukan pembinaan di wilayah masing-masing kecamatan dan desa dengan membuat kelompok tani, kemudian menurunkan ilmu kepada peserta binaannya kepada 10 orang,'' jelas Jefry.

Usai terbentuk kelompok lanjut Jefry, Pemda Kampar akan membantu dengan memberi kemudahan mendapat modal usaha melalui pinjaman kredit usaha melalui pinjaman dana bergulir melalui dana BPR dan KKPE atau melalui Bank Bukopin kalau petani sudah maju dan bisa juga dalam skala kecil melalui pinjaman koperasi.

''Perlu dukungan dan kerja sama semua pihak, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri dalam mengelolanya, kalau hal ini dapat dilakukan bersama semua dinas instansi terkait, maka sasaran pembangunan untuk mewujudkan Kampar yang maju dan terbebas dari tiga zero tentu dapat bersam kita wujudkan,'' ucap Jefry.

Disisi lain, Jefry menambahkan saat ini Kampar tengah mengembangkan Desa percontohan Pembuatan Swasembada Pangan dan Energi dengan dengan luas lahan 1.000 meter persegi di dalamnya terdapat sapi dengan biogasnya, ikan lele, bawang, cabe, ayam petelur, rumah jamur dan sayur mayur dan juga diharapkan kepada masing masing desa supaya tidak membeli kebutuhan sehari-hari dari desa lain.

''Saya minta kepada para camat juga membuat swasembada pangan dan energi di wilayahnya masing masing sehinga kalau dapat tidak usah banyak banyak yang ditanam dipekarangan rumah cukup menyediakan 4 macan saja seperti Cabe, Bawang, ikan lele dan sayur mayur jadi kebutuhan yang akan dibeli cuman the, gula,garan dan beras, sehinga bahan yang kita butuhkan sudah tersedia di pekarangan rumahnya masing masing,'' pinta Jefry.

Jefry juga berharap kepada seluruh eselon II dan III jadilah PNS yang enterpreneurship atau berjiwa wirausaha. Bupati juga memberikan tes kepada camat apakah dia dapat menjawab pertanyaan bupati "camat Tapung Hulu apa saja yg kita tanam di lahan seluas 1000 meter persegi di tempat swasembada pangan dan energi itu dengan santai nya camat menjawab sapi dengan bio urine nya jamur, ayam petelur, ikan lele, bawang dan cabe. (rls)