JAKARTA -- Gejala serangan jantung tak hanya diawali dengan nyeri di dada. Bisa dipengaruhi sejumlah faktor, seperti jenis penyakit jantung yang diderita dan usia penderita.

Dikutip dari Kompas.com, jenis kelamin ternyata juga memengaruhi gejala serangan jantung.

Berikut ini perbedaan gejala serangan jantung pada pria dan wanita, seperti yang dirangkum dari Healthline.

Gejala awal serangan jantung secara umum

Gejala serangan jantung bervariasi pada tiap orang.

Menurut Society of Cardiovascular Patient Care, gejala awal ini terjadi pada 50 persen dari semua orang yang memiliki serangan jantung.

Ketika seseorang menyadari gejala awal ini, tindakan preventif pun bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan pada jantung.

Delapan puluh lima persen kerusakan jantung terjadi dalam dua jam pertama setelah serangan jantung.

Gejala awal serangan jantung dapat meliputi beberapa hal berikut:

- nyeri ringan atau ketidaknyamanan di dada yang mungkin datang dan pergi, yang juga disebut nyeri dada ''gagap''

- nyeri di bahu, leher, dan rahang

- berkeringat

- mual atau muntah

- pusing atau pingsan

- sesak napas

- feeling of ''impending doom'' atau sensasi was-was bahwa malapetaka akan terjadi

- kecemasan atau kebingungan yang parah

- Gejala serangan jantung pada pria

Pria memiliki kemungkinan mengalami serangan jantung daripada wanita.

Jika pria tersebut memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, atau faktor lainnya, peluang terkena serangan jantung pun akan semakin lebih tinggi.

Beberapa gejala serangan jantung yang muncul pada pria adalah sebagai berikut.

- nyeri/tekanan dada standar yang terasa seperti ''seekor gajah'' duduk di dada dengan sensasi meremas yang mungkin datang dan pergi atau tetap konstan dan intens

- nyeri atau ketidaknyamanan tubuh bagian atas, termasuk lengan, bahu kiri, punggung, leher, rahang, atau perut

- detak jantung cepat atau tidak teratur

- ketidaknyamanan perut yang terasa seperti gangguan pencernaan

- sesak napas, yang mungkin membuat ia merasa tidak mendapatkan cukup udara, bahkan saat sedang beristirahat

- pusing atau merasa seperti akan pingsan

- berkeringat dingin

Gejala serangan jantung pada wanita

Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah menyadari bahwa gejala serangan jantung antara wanita dan pria berbeda.

Pada tahun 2003 dalam studi berjudul ''Women's early warning symptoms of acute myocardial infarction'' menyatakan bahwa wanita tidak mengalami gejala nyeri dada seperti pria.

Namun, wanita mengalami gangguan tidur, kecemasan, dan kelelahan luar biasa.

Selain itu, berikut ini beberapa gejala serangan jantung yang muncul pada wanita:

- kelelahan luar biasa yang berlangsung selama beberapa hari atau kelelahan parah yang tiba-tiba- gangguan tidur

- kegelisahan

- pusing

- sesak napas

- gangguan pencernaan

- nyeri punggung atas, bahu, atau tenggorokan

- sakit rahang atau rasa sakit yang menyebar ke rahang

- tekanan atau nyeri di bagian tengah dada yang dapat menyebar ke lengan

Gejala serangan jantung pada wanita di atas 50 tahun

Wanita mengalami perubahan fisik yang signifikan pada usia sekitar 50.

Pada usia tersebut, banyak wanita mulai mengalami menopause dan penurunan kadar estrogen.

Estrogen dipercaya dapat membantu melindungi kesehatan jantung.

Oleh karena itu, setelah menopause, risiko serangan jantung wanita pun meningkat.

Ada gejala tambahan serangan jantung yang mungkin dialami wanita di atas usia 50 tahun.

Gejala-gejala tersebut antara lain sebagai berikut:

- nyeri dada yang parah

- rasa sakit atau ketidaknyamanan di satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut

- detak jantung cepat atau tidak teratur

- berkeringat.***