PEKANBARU, GORIAU.COM - Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Riau serta beberapa provinsi di Sumatera, membuat berbagai aktivitas praktis terganggu, termasuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Tercatat, sudah sepekan lamanya bandara tersebut dinyatakan 'lumpuh'.

General Manager Angkasa Pura II, Dani Indra, Senin (7/9/2015) menjelaskan, pihaknya mencatat sudah satu pekan bandara tidak ada pergerakan, atau hanya beraktivitas sebagian, baik keberangkatan ataupun kedatangan. Puncaknya pada Jumat lalu, dimana bandara tersebut dinyatakan lumpuh total sejak subuh sampai malam hari.

"Ini sudah hampir sepekan (sejak Selasa lalu) belum ada pergerakan. Jarak pandang runway masih dibawah normal. Jadi penerbangan pagi ini terpaksa kita tunda lagi. Kita pantau jarak pandang hanya 300 meter. Sangat beresiko bila ada aktivitas," sebutnya kepada GoRiau.com.

Akibatnya, beberapa maskapai seperti Citilink dan Air Asia, terpaksa Retiming penerbangan hingga siang nanti. "Dengan kondisi ini akan sangat beresiko bila dipaksakan. Yang mendarat beberapa hari sebelumnya pun juga tidak maksimal dan hanya sebagian pesawat saja," bebernya.

Ia berharap, agar masyarakat khususnya para penumpang dapat mengerti akan resiko dan fatalitas tersebut, mengingat keselamatan jauh lebih utama. "Kita harap penumpang bisa paham, untuk sementara kita belum bisa lakukan aktivitas secara normal. Mudah-mudahan siang nanti sudah normal," harapnya.

"Sudah ada kabar baik, kalau tadi pagi jarak pandang cuma 50 meter, maka sekarang sudah 300 meter. Harapan kita terus meningkat sampai siang ini, sehingga maskapai bisa jalan lagi dengan aman. Kita terus koordinasikan, baik dengan maskapai dan penumpang," tutup Dani Indra. (had)