PEKANBARU – Pendapatan petani sawit kadang tidak hanya ditentukan banyak dan kualitas buah, tapi juga proses transportasi hingga ke pabrik. Akibat jalan hancur, kini pendapatan petani sawit di Pelalawan Riau ikut meluncur jatuh.

Hal itu disampaikan Bupati Pelalawan, H Zukri Misran saat mengikuti pertemuan dengan Komisi V DPR RI, Gubernur Riau Syamsuar, dan kepala daerah serta Kadis PU se-Riau di Gedung Daerah Balai Serindit pada Jumat (14/7/2023) malam untuk membicarakan persoalan infrastruktur dan transportasi yang telah merusak jalanan di Riau.

Pertemuan itu membahas isu terkini di daerah Riau, mulai dari kerusakan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemprov Riau atau kabupaten lainnya, truk yang melebihi kapasitas, hingga abrasi yang menjadi ancaman di wilayah Riau.

Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhammad Iqbal bersama Syahrul Aidi dan Effendi Sianipar mendengarkan satu persatu keluhan yang ada. Semua suara ini akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk tindak lanjut. Beberapa perwakilan kementerian juga turut hadir dan mendengarkan keluhan tersebut.

Bupati Pelalawan, Zukri Misran yang mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan keluhan warganya menyoroti kondisi jalan yang rusak parah menuju destinasi wisata Ombak Bono di Teluk Meranti. Kerusakan ini, kata dia, berdampak pada para petani sawit yang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk panen.

"Jalan lintas Bono dalam kondisi rusak parah dan sulit digunakan. Masyarakat kami terpaksa menggunakan transportasi air, dan para petani kami mengalami kerugian besar karena harga sawit mereka turun drastis hingga Rp 500 per kilogram akibat kerusakan jalan ini," ungkap Zukri di depan anggota DPR RI dan Gubernur Riau Syamsuar.

Zukri menambahkan, kerusakan jalan lintas Bono bukanlah masalah sepele, mengingat ini merupakan akses utama ke destinasi wisata internasional Ombak Bono. Selain itu, ia juga menyoroti masalah infrastruktur di beberapa wilayah Pelalawan yang masih terisolir dan belum tersentuh pembangunan jalan.

"Kami berharap mendapatkan dukungan lebih dalam pembangunan infrastruktur. Ada beberapa wilayah di Pelalawan yang masih terisolir, seperti pulau dengan lahan padi seluas 5000 hektar yang menjadi salah satu sumber pangan di Riau. Kondisi infrastruktur di sini sangat memprihatinkan," pungkasnya. (grc2)