JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir meminta para pimpinan induk-induk organisasi olahraga (PB/PP) lebih fokus mengejar prestasi Olimpiade. Aoalagi, Indonesia sudah mampu menembus peringkat keempat pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

"Atlet Indonesia itu standarnya naik, atletik saja sudah mampu lolos Olimpiade. Ini sejarah yang baru dicatatkan. Saya yakin banyak cabang olahraga punya prestasi sama ke tingkatan yang lebih tinggi. Saatnya, kita lebih fokus mengejar prestasi Olimpiade Tokyo 2020," kata Erick Thohir dalam acara buka puasa bersama pengurus PB/PP di Hotel Mulia Senayan Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Apa yang disebut Erick Thohir yang akrab dipanggil Eto itu memang benar. Hal ini dibuktikan prestasi yang diukir Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) di bawah pimpinan Bob Hasan yang telah sukses meloloskan sprinternya lolos Olimpiade Tokyo 2020, yaitu Lalu M Zohri di nomor 100 meter putra.

"Apa yang diinginkan KOI ini sudah sejalan dengan keinginan pemerintah. Bagaimana pun prestasi di Olimpiade itu sangat besar dampaknya dibandingkan dengan event internasional lainnya," jelas Eto.

Berbicara masalah SEA Games Philipina yang akan digelar November 2019 mendatang, kata Erick, Kontingen Indonesia tidak lagi mengejar target juara umum. Apalagi, banyak cabang olahraga yang dipertandingkan lebih menguntungkan tuan rumah penyelenggara.

"Jangan terjebak paradigma kita harus juara umum SEA Games. Di Philipina nanti, paling tidak kontingen Indonesia bisa meraih prestasi yang sameea atau meningkat dibandingkan pada SEA Games Malaysia 2017," ujar Erick.

Pada SEA Games dua tahun lalu, Indonesia terpuruk di posisi kelima dengan torehan 38 medali emas, 63 perak dan 90 perunggu. Prestasi ini merupakan capaian terburuk sepanjang keikutsertaan SEA Games.

Erick Thohir mengatakan, keikutsertaan kontingen Merah Putih di ajang dua tahunan tersebut hanya modal perantara menuju event yang lebih besar, seperti Olimpiade. "Jangan sampai bilang SEA Games di Filipina, kita harus juara. Karena ini hanya target antara, bagaimana atlet-atlet kita lolos Olimpiade," terangnya.

Lebih jauh Erick mengungkapkan mengenai dukungan pemerintah tentang keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Hal itu bisa dilihat setelah adanya pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Erick Thohir dan Menteri PMK Puan Maharani di markas IOC Swiss beberapa waktu lalu. "Prinsipnya Presiden IOC mendukung keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032," tegasnya.

Ketika disinggung tentang jadwal Kongres KOI, Eto menyebut dijadwalkan Juni atau Juli mendatang. "Kongtes KOI akan digelar Juni atau Juli mendatang. Yang pasti, saya tidak akan maju lagi dalam Kongres tersebut," tandasnya. ***