PEKANBARU - Penerapan new normal ditengah pandemi Covid-19 oleh Pemprov Riau, mendapat dukungan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau.

Ketua PHRI Riau, Nofrizal berharap agar penerapan new normal ini dapat disegerakan.

"Yang penting sekarang itu adalah bagaimana ekonomi itu bisa bergerak. Karena kan kita bisa lihat bagaimana perekonomian kita di tengah pandemi Covid-19," ujar Nofrizal, Jumat (29/5/2020).

Ia mengatakan Kota Pekanbaru sudah melalui 3 kali tahapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kita kan sudah melakukan hal tersebut secara massal. Nah kalau itu tetap kita laksanakan secara mandiri tentunya hal yang dikhawatirkan bisa dicegah tanpa harus kita membatasi ruang gerak," tukasnya.

Saat ini kata Nofrizal, ruang gerak usaha dibatasi namun animo masyarakat tetap tinggi.

"Jadi kalau semua kita larang sampai batas waktu yang tidak ditentukan, bisa-bisa ekonomi kita malah yang hancur. Memperbaiki perekonomian itu sulit. Sekarang saja perekonomian kita terjun bebas. Maka harapan kita kan bagaimana pemerintah bisa melakukan pemulihan ekonomi tanpa menghilangkan protokol kesehatan. Untuk itu New Normal bisa kita terapkan, kalau tidak kapan kita bisa bangkit," tegasnya.

Saat ini katanya, pengusaha hotel sudah menjerit, lantaran tidak bisa menutupi biaya operasional.

"Karena tak mungkin pengusaha hotel bisa menjalani ini hingga berbulan-bulan. Kewajiban dibayarkan, sementara pendapatan tidak ada. Bunga bank harus dibayar, operasional, listrik dan lain-lainnya. Makanya semoga ini cepatlah diterapkan," harapnya.

Disinggung kesiapan hotel dalam penerapan new normal, Novrizal mengatakan untuk kesiapan protokol kesehatan hotel-hotel sudah melakukan itu sejak pandemi Covid-19 mewabah di Pekanbaru.

"Kita siap mendukung langkah dari pemerintah ini. Memang itu paling baik, jangan dibiarkan berlarut-larut," tukasnya. (mcr)