PANGKALAN KERINCI -Masalah tumpukan sampah di sejumlah titik di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, menjadi sorotan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan 'menunjuk hidung' Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan soal pengelolaan sampah itu.

"Yang jadi persoalan karena DLH Itu tak serius," kata anggota DPRD Pelalawan, Faizal, SE M.Si, Kamis (14/1/2021).

Dalam beberapa hari terakhir tumpukan sampah terjadi di Kota Pangkalan Kerinci, diantaranya simpang BTN lama, Gang Ambisi dan beberapa titik lainnya. Sampah-sampah itu bahkan sudah mulai mengeluarkan bau busuk hingga berulat.

"Kita minta DLH Pelalawann untuk serius menangani masalah sampah di Pangkalan Kerinci ini," tegasnya.

Sejauh ini, menurut Fazial, sistem pemungutan sampah berbayar sudah berjalan di beberapa titik di Pangkalan Kerinci dan pihaknya sangat mendukung. Namun ada juga yang tidak berjalan.

"Kuta dukung dengan cara pemungutan sampah berbayar itu. Namun ada beberapa titik yang tidak berjalan dengan pola ini," ungkapnya.

Lanjutnya, seharusnya DLH Pelalawan melakukan koordinasi dengan kecamatan dan kelurahan jika terjadi kendala dalam penerapan sistem pemungutan sampah berbayar di masyarakat.

"Tentu pihak kecamatan dan kelurahan akan berkoordinasi dengan RT/RW. Masyarakat akan diminta tegas agar membuang sampah di depan rumah masing-masing yang nantinya akan dipungut oleh petugas pengangkut sampah," ujar Faizal.

Yang menjadi persoalan saat ini, jelas dia, DLH Pelalawan tidak serius dalam penanganan sampah di Ibukota Kabupaten Pelalawan ini.

"DLH tak serius, bahkan hasil reses kemarin itu di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur tak serius DLH ini mengelola sampah ini. Seharusnya DLH monitor ke lapangan dan sistemnya harus dibangun," pungkas politisi PAN, kepada GoRiau. ***