SELATPANJANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepulauan Meranti, melaksanakan pelatihan guru program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zonasi.

Kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensi para guru itu, diikuti sebanyak 80 orang guru Sekolah Dasar (SD) di daerah tersebut. Dilaksanakan selama 5 minggu, 12 Oktober 2019 hingga 15 November 2019 di masing-masing zona. Diantaranya, SD Negeri 2 Tebing Tinggi, SD Negeri 3 Tebing Tinggi, SD Negeri 17 Tebing Tinggi dan SD Negeri 2 Tebing Tinggi Barat.

Kepala Disdikbud Kepulauan Meranti, Drs H Nuriman Khair MH, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Ketenagaan Disdikbud Kepulauan Meranti, Triyono mengatakan, pelatihan guru program PKP berbasis zonasi ini merupakan pertama kalinya diadakan di Kepulauan Meranti.

"PKP untuk pendidikan dasar itu sebenarnya ada tiga. Diantaranya guru kelas, guru PJOK (pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan) dan guru agama. Namun, kita hanya mendapatkan untuk guru kelas dengan jumlah 80 orang. Penentuan ini juga dilakukan langsung oleh kementerian berdasarkan zona dalam SIM tendik," ungkap Triyono, saat membuka pelatihan guru program PKP berbasis zonasi di SD Negeri 2 Tebing Tinggi, Sabtu (12/10) pagi.

Tidak dapatnya kuota pelatihan bagi guru PJOK dan guru agama, kata Triyono, dikarenakan guru PJOK dan guru agama di Kepulauan Meranti banyak tidak linier, sehingga belum bisa memenuhi jumlah standar untuk pelaksanaan PKP.

"Begitu juga tingkat SMP, kita hanya dapat untuk guru seni budaya. Karena memang guru seni budaya kita punya 15 orang, dan PKP ini bisa terlaksana jika jumlah satu kelasnya terdiri dari 10 sampai 20 orang," bebernya.

Lebih lanjut dijelaskan Triyono, untuk pembukaan pelatihan dibagi menjadi dua tempat. Tiga zona di Kecamatan Tebing Tinggi dengan jumlah 60 orang guru, pembukaan dilakukan di SD Negeri 2 Tebing Tinggi. Sementara satu zona di Tebingtinggi Barat tetap di SD Negeri 2 Tebing Tinggi Barat.

"Jadi, untuk zona Tebingtinggi Barat pembukaannya (pelatihan guru program PKP, red) dilakukan di sana, karena memang jaraknya kan jauh. Sementara tiga zona terdekat, pembukaannya kita gabung di SD Negeri 2 Tebing Tinggi guna efisiensi. Masing-masing zona itu berjumlah 20 orang, mereka juga didampingi kepala sekolah dan pengawas sebagai penilai," pungkasnya.***