BERGAMO - Jumlah korban tewas akibat terinfeksi virus corona di Kota Bergamo, Italia, sudah mencapai 93 orang. Sedangkan jumlah orang terinfeksi terus meningkat.

Dikutip dari Kompas.com, menurut laporan kantor berita ANSA, kendaraan milik Angkatan Darat membawa puluhan peti jenazah para korban virus corona menuju kawasan lain setelah krematorium.

Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori, menyatakan, angka kematian bisa jadi jauh lebih tinggi. Sebab, pasien yang menunjukkan gejala terinfeksi, meninggal sebelum dites.

Juru bicara pemerintah kota menerangkan, krematorium bisa melakukan kremasi terhadap 25 jenazah korban jika digeber 24 jam penuh.

''Sangat jelas bahwa kami tidak bisa mrngimbangi jumlah yang meningkat dalam beberapa hari terakhir,'' kata dia dilansir Sky News Kamis (19/3/2020).

Kendaraan militer yang mengangkut peti tersebut dilaporkan menuju ke daerah seperti Modena, Acqui, Terme, Domodossola, Parma, hingga Piacenza.

Juru bicara tersebut menjelaskan, begitu jenazah korban selesai dikremasi, maka abunya bakal dikembalikan ke kota Bergamo.

Jurnalis Reuters pada Senin (16/3/2020) melaporkan, dia memperhatikan terdapat dua pemakaman yang dilakukan setiap jam selama enam jam.

Karena tingginya permintaan agar penguburan dilakukan secara layak, banyak peti mati yang diletakkan di kapel dalam gereja di kawasan area pemakaman.

Kerabat dari korban meninggal diizinkan untuk memasuki area pekuburan untuk memberikan penghormatan terakhir. Namun, jumlah mereka dibatasi.

Selain itu, mereka juga diminta untuk menaati imbauan yang meminta anggota keluarga tersebut menjaga jarak demi mencegah penularan.

Harian setempat memublikasikan obituari mengenai korban meninggal virus corona, di mana jumlah halamannya meninggi dari 2 menjadi 10.

Pada awal Maret, seorang dokter di Bergamo menuliskan peringatan keras mengenai ''pesan bahaya tentang apa yang terjadi dan tidak diketahui masyarakat''.

Dalam unggahannya di Facebook, Dr Daniele Macchini menyatakan situasinya berkembang secara dramatis. ''Perang ini akhirnya pecah dan pertarungannya berlangung siang dan malam,'' kisahnya.

Saat ini, Italia mencatatkan diri sebagai negara dengan dampak terparah virus corona di luar China, dengan 35,713 kasus, dan 2.978 kasus meninggal.***