SIAK SRI INDRAPURA - Bupati Siak Alfedri melantik lima orang penjabat penghulu dari 5 kampung di Kecamatan Sungai Apit, yaitu Kampung Teluk Mesjid, Harapan, Parit I dan II, Mengkapan dan Sungai Rawa, beserta empat puluh Anggota Bapekam.

"Tahniah kepada Pj penghulu dan Bapekam yang dikukuhkan melalui mekanisme dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Mari bekerja demi kepentingan rakyat," kata Alfedri di Aula Kantor Camat Sungai Apit, Sabtu (28/09/2019).

Pemimpin Siak itu juga mengaku bangga melihat diantara anggota Bapekam yang dilantik banyak yang berasal dari kaum wanita, artinya kata dia keterwakilan wanita diharapkan dapat mengakomodir kepentingan kaum ibu di kampung.

"Kami bangga banyak ibu ibu yang dilantik pada hari ini. Saya menginginkan di setiap pengurus Bapekam dari kaum ibu. Agar bisa mengakomodir dan merespon suara kaum wanita, karena yang tahu masalah perempuan kan ibu ibu," ungkapnya.

Ia juga menyebut masih kecilnya angka persentasi keterlibatan wanita di lembaga dan organisasi menjadi perhatian kita bersama, karena kaum hawa sudah diberikan ruang untuk berkarya.

Alfedri juga mengharapkan kepada Bapekam yang baru dilantik untuk terus bersemangat dalam bekerja, ia meminta stakeholder yang ada membangun kemitraan yang baik di kampung dan mengutamakan program pemberdayaan masyarakat.

"Bapak ibu harus semangat melaksanakan amanah. Saya harap kemitraan yang baik menjadi modal berkeberlanjutan pembangunan," harapnya.

Alfedri juga mengharapkan melalui dana kampung ada keberpihakan ekonomi kerakyatan, baik itu melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan SDM masyarakat melalui pelatihan keterampilan, pertanian serta mendorong kelompok sadar wisata agar aktif berinovasi di kampung masing masing.

"Kita belum puas dengan hasil pembangunan SDM, Dana Kampung dapat diprogramkan melalui pelatihan dan keterampilan bagi masyarakat, agar mereka mandiri dan dapat membuka lapangan kerja baru bagi mereka," himbaunya.

Dipenghujung sambutanya, Bupati mengajak semua komponen untuk saling menjaga agar tidak terjadi karhutla diwilayah nya, dengan mensosialisasikan kepada masyarakat buka lahan baru tidak dengan cara membakar dan bahaya karhutla.***