JAKARTA - Sebelum kejadian robohnya baliho Jokowi yang menimpa warga Ciamis Sukarna (56) di Jalan Raya Cijeungjing, kejadian serupa pernah terjadi di tahun 2018 lalu.

Dimana dalam kejadian tersebut, seorang pengendara sepeda motor juaga tewas tertimpa baliho yang roboh di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Selasa (10/7).

Baliho bergambar Presiden Joko Widodo itu roboh karena ditabrak truk pengangkut alat berat. "Pengendara motor ini hendak menuju ke Karawang. Sementara truk pengangkut buldozer ini mengarah ke Jakarta," kata Kasat Lantas Polres Bekasi AKBP Heru Purnomo kepada kumparan, Selasa (10/7).

Heru menjelaskan, truk itu hendak berputar arah ke Cikarang. Saat berputar arah truk tersebut menghantam baliho yang berada di median atau pembatas jalan.

Baliho itu bergambar Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Baliho itu, bertuliskan 'Jokowi Presidenku, NasdDem Partaiku'.

"Pas mau putar arah (truk) itu menabrak baliho di tengah jalan di pembatas jalan. (Baliho) langsung kena pengendara motor," katanya.

Setelah kejadian itu, sopir truk langsung kabur. Korban belakangan diketahui bernama Kurnia Budiyanto, warga Kampung Leuweung Malang, Suka Resmi, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Sopir truk disarankan menyerahkan diri segera. Kalau enggak ya kita kejar," tutup Heru.

Sebelumnya diberitakan, pria yang berprofesi sebagai juru parkir di depan Bank BCA Kota Banjar ini sempat mendapatkan perawatan di RS Margon Purwokerto.

Sabtu (23/3) siang, korban meninggal dunia, diduga akibat luka dalam di bagian dada dan perut. Umar Dani (36) anak pertama korban menjelaskan, peristiwa yang menimpa bapaknya bermula hari Kamis (21/3) pagi, ayahnya berangkat kerja menggunakan sepeda motor menuju kawasan depan kantor BCA Kota Banjar, sebagai juru parkir.

Informasi yang diterimanya dari masyarakat, kata Dani, ketika bapaknya melaju di Jalan Raya Cijeungjing Kabupaten Ciamis, ada baliho Capres ukuran besar ukuran sekitar 3×4 meter persegi yang roboh dan menimpa ayahnya, tepat mengenai kepala hingga akjirnya terjatuh.

"Menurut saksi-saksi, setelah tertimpa baliho, motor yang dikendarai ayah saya oleng dan terjatuh ke tengah jalan. ayahnya di tolong warga dibawa ke RSUD Ciamis. Saya diberitahu bahwa ayah saya sudah ada di RSUD. Ternyata luka dalam di dada dan perut parah. Makanya saat itu juga saya rujuk ke RS Margono di Purwokerto, namun ayah saya meninggal Sabtu (23/3) siang," beber Dani, Minggu (24/3) di rumahnya kepada awak media.

Dani tak mengira orangtua yang disayangi harus meninggal dunia tertimpa baliho. "Di lokasi kejadian saya tanya ke warga, saat kejadian tidak ada hujan atau angin kencang. Namun balihonya roboh secara tiba-tiba saja. Mungkin pemasanganya asal-asalan," sesalnya.

Dani mengingatkan kepada orang-orang yang memasang baliho agar lebih berhati-hati dalam pemasangan.

"Supaya tidak ada lagi yang jadi korban. Saya serta keluarga tidak akan menuntut kepada siapapun, karena ini sudah musibah. Jika memang ada pemasang yang datang akan saya terima. Kalapun tidak ada ya tidak apa-apa," tegasnya.

Ditemui terpisah, Ilyas (40) warga sekitar tempat kejadian, yang berprofesi tukang Bengkel Ketok Magic membenarkan adanya seorang pengendara motor yang melaju dari arah Ciamis menuju Kota Banjar, tertimpa baliho.

"Baliho capres itu memang kondisinya sudah miring, dan saat itu tiba-tiba jatuh menimpa pengendara tersebut. Motor oleng ke tengah jalan dan akhirnya terjatuh. Saya langsung menolongya bersama pengendara motor lain, lalu membawa ke RSUD Ciamis," papar Ilyas kepada wartawan, Minggu (24/3) siang.***