SELATPANJANG - Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti, Dr H Kamsol MM mengajak peserta kegiatan 'Seminar Ekonomi Kerakyatan Potensi Ekonomi Umat Dalam Masa Pandemi di Kepulauan Meranti' untuk saling bersinergi.

Kegiatan dalam rangka membuka cakrawala peserta dalam membuka peluang usaha tingkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat itu di pusatkan di Aula Kopi Tiam, Selatpanjang, Minggu (17/2/2021).

Turut hadir bersama Sekda Meranti, Pengawas Koperasi Hangtuah dr Misri Hasanto MKes, narasumber, Direktur Lazismu, Dr Hendri Sayuti, Wakil Ketua Muhammadiyah Riau, Jufrizal Syahri, Ketua Koperasi Hangtuah, Romi Iswandi, serta puluhan peserta seminar perwakilan organisasi dan mahasiswa se-Kabupaten Meranti.

Dalam kegiatan yang digagas oleh Koperasi Hangtuah Kepulauan Meranti itu, Sekda Meranti mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara yang telah mendukung Pemkab Meranti dalam membina masyarakat melihat berbagai potensi ekonomi daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan khususnya di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Selanjutnya Sekda Kamsol yang juga berkesempatan sebagai pembicara, mengajak para peserta bersama-sama pemda untuk bersinergi mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di Meranti.

"Karena untuk mensukseskan ekonomi kerakyatan ini tidak bisa sendiri tapi perlu kerjasama semua pihak khususnya masyarakat, dan kita selaku Pemerintah akan selalu memantau, mendorong dan membantu menfasilitasi para pelaku usaha UKM/UMKM," ujarnya.

Seperti dijelaskan Sekda Kamsol, dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan perlu sinergitas 4 elemen yakni Pemerintah, masyarakat pelaku usaha, perguruan tinggi dalam hal inovasi, dan pengusaha untuk urusan pemasaran. 

Selanjutnya agar usaha UKM yang dijalankan oleh masyarakat dapat sukses ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

"Yang utama sekali adalah bisa melihat peluang bisnis dengan baik, semangat yang diiringi dengan perencanaan yang matang," ucapnya.

Dicontohkan Sekda, peluang usaha Ayam Kampung yang hingga saat ini memiliki pasar yang luar biasa di kota Selatpanjang.

"Yang jadi masalah pada bisnis Ayam Kampung adalah pada bibit dan pakan, jika pelaku usaha mampu membuat pakan sendiri maka biaya dapat ditekan dan akan memberikan keuntungan yang besar pada pengusaha," jelasnya.

Selanjutnya Sekda mengingatkan kepada para pelaku usaha untuk senantiasa memiliki Mindset Positif sehingga tumbuh optimisme dalam berusaha. Ibarat lebah yang selalu mecari madu pada bunga-bunga yang harum tidak seperti lalat yang secantik dan seharum apapun bunga tetap mencari yang kotor-kotor.

Dan terakhir yang perlu diperhatikan menurut mantan Kadis Pendidikan Riau ini adalah promosi dan kualitas produk untuk memperluas pasar.

"Promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari menggratiskan hingga menjual produk dengan harga ekonomis," pungkasnya.(rls)