KENDARI - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tak menyebut nama rivalnya dalam pemilihan ketua umum PAN, Mulfachri saat menyampaikan pidato sambutannya dalam pembukaan Kongres V PAN di Lapangan MTQ Tugu Persatuan, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).

Namun Zulkifli hanya menyapa para pengurus dan politisi senior PAN yang berkesempatan hadir dalam acara pembukaan Kongres V PAN, seperti Hatta Rajasa dan Soetrisno Bachir.

Diawal pidatonya, Is sempat mengapresiasi kehadiran dua calon ketua umum PAN yang menjadi pesaingnya memperebutkan kursi ketua umum PAN, yaitu Asman Abnur dan Drajad Wibowo.

"Caketum PAN sahabat saya saudara Asman Abnur, mas Drajad Wibowo sahabat kita juga sahabat saya," kata Zulkifli.

Zulkifli juga menyampaikan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais berhalangan hadir dalam pembukaan Kongres V PAN. Sebab, Amien sedang menggelar rapat penting.

Menurut Zulkifli, Amien Rais tetap meminta Kongres V PAN dibuka sesuai jadwal.

"Yang kita muliakan Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais yang baru saja menyampaikan satu jam yang lalu ke mas Eko (Ketua OC Kongres PAN) sedang rapat penting, semoga bisa hadir. Namun, kalau tidak, acara bisa tetap dilanjutkan," ujarnya.

Kemudian, Zulkifli juga mengajak para kader untuk mengingat cita-cita pendirian partai saat masa-masa awal reformasi 1998. Ia mengatakan, PAN lahir untuk meluruskan cita-cita Indonesia bersatu, merdeka adil dan makmur.

"PAN lahir di tengah-tengah pejuangan reformasi pada saat itu dengan tokoh utamanya amien rais 1998 dengan tujuan meluruskan cita-cita Indonesia merdeka itulah cita-cita PAN merdeka, bersatu dan berdaulat," pungkasnya.

Sementara itu, dari pantuan GoNews.co, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais dan Kandidat Ketua Umum Mulfachri Harahap tidak terlihat menghadiri pembukaan Kongres PAN yang digelar di Lapangan MTQ, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sementara, Caketum PAN yakni Zulkifli Hasan, Asman Abnur, dan Dradjad Wibowo duduk berdampingan di kursi paling depan.

Tampak juga di deretan yang sama ada Politikus Senior PAN Hatta Rajasa, Sandiaga Uno, Syarifuddin Suding, dan Ali Taher.***