JAKARTA - Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition ke-43 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), dibuka oleh Mentri Energi dan Sunber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan. Agenda bertajuk 'Driving Exploration and Optimizing Existing Production for Long Term Energy' ini akan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 4 September - 6 September 2019.

Dalam kata sambutannya, Ignatius mengharapkan industri Minyak dan Gas (Migas) semakin membaik setelah sempat terpuruk tahun 2015. Presiden Asosiasi Perminyakan Indonesia Louise McKenzie juga mengapresiasi membaiknya industri Migas tersebut hingga kini.

"Kita merasakan banyak capaian dari Pemerintah Indonesia, mulai dari kemudahan berbisnis, kebijakan fiskal yang pro pertumbuhan, serta fokus yang baik pada kebijakan di bidang migas oleh Kementerian ESDM,” ujar Louise M. McKenzie.

Ia juga mengungkapkan, keputusan pemerintah menyetujui revisi POD Blok Masela dan perpanjangan kontrak Blok Corridor telahmenjadi sinyal yang menarik bagi para investor. Berbagai upaya pemerintah juga telah mampu meningkatkan daya saing Indonesia.

"Langkah pemerintah dalam regulasi dan perizinan yang semakin sederhana dan akses data Migas yang terbuka serta insentif perpajakan semakin menuju arah yang tepat,” ucapnya.

Sementara itu, dalam IPA Convention and Exhibition ke-43 ini, akan dipaparkan berbagai pandangan para ahli baik dari Indonesia maupun mancanegara dalam bentuk diskusi. Selain itu, ada 119 perusahaan yang menggelar pameran dalam bentuk stand-stand, yang menarik perhatian bagi 20.000 lebih pengunjung yang ditargetkan.

IPA Convention and Exhibition 2019 ini juga mengadakan sesi teknis yang diikuti sekitar 120 presentasi dan 60 presentasi poster, yang diikuti dari para pekerja professional di industri migas dan para mahasiswa.

Selain itu, IPA Convex 2019 juga mengadakan sesi teknologi, IPA Voice, Best Booth Contest, PetroChalenge dan sebagainya, seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan agenda terbaru tahun ini adalah Jam Session yang terdiri dari dua sesi selama 3 hari agenda berlangsung.***