PEKANBARU - Dua atlet anggar Kota Pekanbaru terancam dicoret dari daftar atlet yang akan ikut serta di Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2021. Sampai saat ini, Koordinator Anggar Kota Pekanbaru, Yonrizal mengaku belum mendapatkan kejelasan terkait alasan mengapa dua atlet berprestasi tersebut terancam dikeluarkan.

"Kesepakatan awal adalah atlet yang akan mengikuti PON XX ini dipilih berdasarkan rangking dari hasil pertandingan Pra PON tahun lalu dan tidak lagi seleksi di daerah. Melihat rangking dua atlet kita yang putri dan putra, seharusnya otomatis mereka masuk daftar PON tahun depan," ujar Yonrizal ketika dikonfirmasi, Jumat (26/6/2020).

Ia menjelaskan, hasil pertandingan Pra PON atlet Kevin sangat aman. Yaitu peringkat 6 di tingkat nasional dan peringkat 2 di tingkat daerah. Sedangkan atlet putri Silvia peringkat 3 di daerah.

Adapun menurut Yonrizal, pencoretan dua atletnya tersebut diputuskan dalam rapat kerja (Raker) Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Riau pada beberapa bulan lalu. Namun, ia mengatakan alasan pencoretan itu masih rancu dan pihaknya juga tidak turut diundang dalam kapasitasnya sebagai pelatih atlet.

"Pengurus Provinsi (Pengprov) IKASI Riau menyatakan atlet kita dicoret berdasarkan hasil rapat kerja, tapi dalam rapat itu, saya sendiri tidak diundang dalam kapasitas saya sebagai pelatih. Dari sinilah kita memprotes dan mengira pencoretan atlet itu dengan alasannya rancu," terangnya.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa pihaknya masih terus memperjuangkan agar dua atlet tersebut dapat berpartisipasi di PON untuk membanggakan Riau. Ia juga menjelaskan permasalahan ini sudah disampaikan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pekanbaru, yang berencana untuk melakukan mediasi antara pihak terkait persoalan tersebut.

"KONI Pekanbaru rencananya akan membantu Pengkot Anggar Kota Pekanbaru untuk menghadap KONI Provinsi Riau terkait hal ini. Kita belum tahu kapan, tapi kabarnya kalau tak ada halangan, Senin depan kita mediasi dengan pihak-pihak terkait juga," paparnya.***