JAKARTA – Pemandangan luar biasa terhampar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara (Jakut), Senin (2/5/2022) pagi. Belasan ribu umat Muslim menunaikan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di stadion yang baru selesai tersebut.

Dikutip dari Republika.co.id, belasan ribu jamaah Shalat Idul Fitri itu menjadi orang pertama yang sujud di stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut.

GoRiau Belasan ribu umat Islam Shalat
Belasan ribu umat Islam Shalat Id di JIS pada Senin pagi. (Lead.id)

Belasan ribu jamaah Shalat Id secara tertib di bagian luar stadion berkelas internasional yang pengerjaannya menelan anggaran Rp4,5 triliun tersebut. Sejak usai Shalat Subuh, jamaah sudah mulai berdatangan ke JIS.

Dulgofur, jamaah asal Sunter, Jakarta Utara, mengaku tiba di JIS bersama keluarganya sekitar pukul 05.00 WIB. Dulgofur memasuki kawasan JIS dari sisi barat stadion.

''Saya jalan kaki dari rumah setelah sholat Subuh langsung berangkat ke JIS,'' kata Dulgofur saat ditemui di JIS, Senin pagi.

Warga lainnya, Andre juga menunjukkan antusiasme mengikuti Shalat Idul Fitri pertama kalinya di JIS. Dia datang ke JIS sejak Subuh dengan berjalan kaki dari tempat tinggal di Sunter Agung.

''Saya ingin merasakan Shalat Id pertama kali di JIS setelah selesai dibangun, shalat berjamaah apalagi setelah dua tahun pandemi,'' ucapnya.

Senada dengan Andre, Emil Salim juga ingin merasakan pengalaman pertama menunaikan Shalat Id di JIS yang kini menjadi salah satu ikon Jakarta.

''Saya habis sholat Subuh langsung ke JIS,'' ucap warga Jakut yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah itu.

Pelaksanaan Shalat Id di JIS dilakukan di sisi barat hingga sebagian lingkaran sisi selatan dan utara. Pemprov DKI menyiapkan kapasitas hingga 20 ribu jamaah yang terbagi dalam jamaah laki-laki dan perempuan. Para jamaah yang berdatangan di JIS sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi yang diparkirkan di bawah stadion dengan kapasitas 1.900 parkir mobil dan sebagian untuk roda dua.

Gubernur Anies menuturkan, ribuan orang bersujud di JIS Senin pagi, menandai Shalat Id pertama kalinya di sebuah tempat yang menjadi mahakarya dari Jakarta. Menurut dia, JIS dibangun oleh anak bangsa sendiri.

''Semua yang hadir adalah bagian dari sejarah, yang menjadi saksi ketika bisa bersujud dan bertakbir, serta merayakan kemenangan di tempat di mana ribuan anak bangsa bekerja dalam sunyi selama dua tahun lebih, untuk menegakkan sebuah bangunan yang kemudian disebut sebagai mahakarya,'' ujar Anies melalui akun Instagram @aniesbaswedan.

Meluber

Pantauan Republika di Masjid Istiqlal, Jalarta Pusat, jamaah meluber sampai ke halaman.

Padahal, pengelola masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut membuka seluruh ruangan sampai lima lantai. Itu pun di dalam penuh hingga ketika bubaran sholat Id, jamaah cukup kesulitan untuk menuju pintu keluar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Di Istiqlal, kepadatan jamaah sampai membuat mereka harus sabar ketika memasuki area masjid. Ketika di halaman, mereka yang ingin masuk ke masjid harus melalui pemeriksaan metal detector yang dijaga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) lantaran Wakil Presiden Ma'ruf Amin shalat di Istiqlal. Karena itu, jamaah hanya diizinkan masuk lewat pintu utama saja.

Setelah masuk ke dalam, jamaah diimbau oleh petugas masjid untuk mengisi area yang masih kosong. Namun sebagian jamaah memilih menggelar sajadah di area pelataran masjid karena di dalam sudah penuh.

Wapres Ma'ruf Amin bersama puluhan ribua jamaah ikut mengumandangkan suara takbir yang kembali menggema setelah absen selama dua tahun lantaran pandemi Covid-19.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar Allaahu akbar walillaahil hamd," ujar Ma'ruf melalui pengeras suara yang disambut oleh jamaah.

Salah satu jamaah, Suherman mengaku datang dari Sawah Besar. Dia mengaku, rindu untuk merasakan Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Dia pun lantas menggunakan momen Lebaran pada tahun ini untuk shalat di Istiqlal bersama keluarganya.

''Kangen sholat di sini biasanya rutin. Cuma semenjak Covid pandemi jadi nggak bisa. Makanya mumpung sudah boleh ya sholat di sini saja," kata Suherman kepada Republika.

Jamaah lainnya, Budhi mengatakan hal serupa. Ia ingin memanfaatkan momen Lebaran pada tahun ini untuk shalat di Istiqlal. "Ya sholat di sini karena enggak tahu tahun depan bisa lagi apa nggak. Ini sekarang kan Covid sudah reda tapi nggak tahu lagi gimana nanti," ujar Budhi.***