JAKARTA - Tersangka pengendali liquid Vape di kawasan Kelapa Gading yang digerebek oleh Dorektorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berinisial TY belajar pembuatan dari video sosial media luar negeri.

Kemudian, karena ia merasa bisa sesuai dosis dan takaran yang pas, maka bisa dikonsumsi untuk menghilangkan strees. "Awal mulanya saya ngeliat diluar itu banyak manfaat dari ekstraksi dan ganja. Jadi kalau kita lihat ganja hanya sebatas represionalnya saja, sebenarnya banyak banget manfaat dari ganja itu gitu tapi dengan dosis yang pas," ujar dia kepada Wartawan Kamis (8/11).

"Ya kalau sehari takaran 2 ml ini bagus buat aktifin endokanabinoit sistem, buat stres gitu," sambung dia.

TY sendiri mengaku menyukai gamja sejak masih duduk dibangku sekolah menangah pertama. Beranjak dewasa, musik regge menjadi penambah dirinya menyukai ganja. "Saya sudah suka ganja saya suka musik reggae segala macem itu pas saya masih SMP, sudah 15 tahun yang lalu," tegas dia.

TY mengaku tidak menjual ganja tetapi menjual ekstrak atau intisari dari daun ganja. Namun, ia mengaku menjual ekstrak ada proses yang dilalui.

Oleh sebab itu, ia menilai penjualan ekstrak lebih ribet dibanding ganja yang tidak perlu disaring lagi. Sehingga harganya pun lebih mahal dibandingkan ganja.

"Kalau lebih mahal atau lebih murah saya jual ada metode sendiri, ada proses yang harus saya lewati, kalau jual ganja saya tinggal robek aja tinggal jual ke mana mana kalaau ini masib ada prosesnya," tutur dia.

Namun demikian, ia tak merinci berapa jumlah penghasilan dari penjualan barang haram ini karena ia tidak menerima secara pasti.

"Kalau hasilnya berapa saya masih kurang paham ya karena saya masih sambil inves ke peralatan saya kalau ditanya hasilnya berapa secara subjektif saya tidak bisa jawab," tukas dia.***