JAKARTA - Kalangan pengusaha nasional semakin tertarik dengan potensi sagu Kabupaten Kepulauan Meranti. Mereka sangat berminat dengan berbagai produk sagu yang tersedia di Meranti diantaranya Sapuring atau sagu parut kering.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Bupati Irwan dengan sejumlah pengusaha di Restoran Pasola Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (28/10/2020). Pertemuan itu ikut dihadiri Sekda Dr Kamsol, Plt Kadis Perindagkop-UKM, Jhon Hendri, Kabag Humas Protokol, Rudi Hasan, Kepala UPT Sentra Sagu Terpadu, Miftaulaid dan pendamping olahan sagu Meranti, Tengku Rivanda Ansori.

Sementara dari kalangan pengusaha adalah Stephen Lo dari PT GII Jakarta, Ibu Suraya dari PT Larina SE Jakarta, dan sejumlah usahawan bidang pertanian dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Terlihat pula anggota DPR RI dapil Riau, Abdul Wahid.

"Sagu di Meranti sudah diolah dan dibudidayakan sejak lama. Selama ini sudah banyak produk pangan sagu yang memerlukan perluasan pasar. Terbaru, kami memproduksi pakan ternak yang kami sebut sapuring atau sagu parut kering," papar Irwan.

Menurutnya, produk sagu Meranti memang sudah dipasarkan secara nasional bahkan sudah diekspor terutama tepung sagu. Pasar utama dalam negeri adalah Cirebon. Sedangkan pasar ekspor yakni Malaysia, Korea bahkan Jepang.

"Namun pasar untuk produk hilir masih terbuka lebar karena sagu bisa diolah jadi macam-macam produk mulai pangan, pakan ternak dan furniture. Seperti kulit atau uyung sagu bisa diolah jadi bahan perabot dan kerajinan berkualitas tinggi. Kami juga sudah menggunakan uyung sagu ini sebagai salah satu pondasi dalam struktur pembangunan jalan," jelas Irwan.

Dia berharap para pelaku usaha ikut mengembangkan sagu terutama sapuring karena dampak turunannya sangat menarik. "Saya mendapat informasi bahwa tantangan bagi peternak terutama ayam daging dan ayam telur adalah pakannya yang mahal. Nah, sapuring ini adalah solusinya. Jika pakannya murah tentu harga daging ayam dan telur bisa lebih ditekan sehingga semakin murah dikonsumsi masyarakat sehingga kebutuhan makanan daging dan telur juga terpenuhi," urainya.

Dalam kesempatan itu Tengku Rivanda juga menambahkan bahwa investasi di sektor pakan ternak sangat menggiurkan. Selain pasarnya masih terbuka lebar, juga tidak sulit dibandingkan pangan. "Ternak tidak suka protes seperti selera manusia," guraunya.

Sebelum itu Bupati Irwan juga sempat memperlihatkan contoh produk-produk sagu Meranti seperti sapuring, tepung sagu, sagu telor, mie sagu dan sagu telor.

Mendapat penjelasan mengenai produk Sagu ini, Stephen Lo mengaku sangat tertarik. Perusahaannya yang juga bergerak di bidang ekspor hasil-hasil pertanian nasional berencana akan mencoba memasarkan aneka produk itu ke Taiwan, China dan Korea. Bahkan pihaknya akan mengkaji untuk berinvestasi di sektor hilir sagu tersebut.

"Kami akan coba dulu beberapa produk untuk coba dipasarkan di beberapa negara Asia Timur. Kami juga sangat tertarik dengan sapuring ini," paparnya.

Untuk itulah, kata Stephen, pihaknya mengundang Bupati Irwan ke Jakarta. Setelah mendapat informasi tersebut, dirinya berencana akan segera berkunjung ke Meranti.

"Kami akan segera berkunjung ke Meranti, untuk melihat potensi ini dalam waktu dekat," singkat dia. Bahkan secara khusus Pak Stephen meminta Pak Rivanda membuatkan analisis Produk dan perkiraan harga ekspor.(rls)